Advertisement
Sengketa Hampir Berakhir, Google & Facebook Bersedia Bayar Media Australia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Australia mengatakan Google dan Facebook Inc. hampir mencapai kesepakatan untuk membayar perusahaan media domestik atas berita yang ditayangkan di platform mereka.
Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengadakan pembicaraan dengan Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Alphabet yang membawahi Google, Sundar Pichai selama akhir pekan.
Advertisement
"Kami sangat dekat dengan beberapa kesepakatan komersial yang sangat signifikan. Kami telah membuat kemajuan besar," kata Frydenber seperti dilansir Bloomberg, Senin (15/2/2021).
Sebelumnya, Google dan Facebook menentang undang-undang Australia yang akan memaksa mereka membayar perusahaan media untuk berita yang tayang pada platform kedua raksasa teknologi itu. Google bahkan sempat mengancam akan menutup mesin pencarinya di Australia jika undang-undang itu diberlakukan.
Parlemen akan mempertimbangkan undang-undang itu mulai pekan ini, memberikan insentif kepada raksasa internet itu untuk menyetujui persyaratan kompensasi untuk perusahaan berita sebelum beleid disahkan. Facebook menolak mengomentari pembicaraan spesifik apa pun.
"Kami telah terlibat dengan pemerintah Australia untuk menguraikan kekhawatiran kami tentamg undang-undang tersebut," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Seorang juru bicara Google menolak berkomentar.
Jika Facebook dan Google gagal mencapai kesepakatan, undang-undang yang mewajibkan mereka membayar untuk setiap berita yang ditayangkan itu, berisiko menjadi kerangka bagi regulator di yurisdiksi lain termasuk Kanada dan Uni Eropa yang juga memiliki sengketa dengan keduanya.
Google mengusulkan untuk mengompensasi perusahaan media melalui produk News Showcase, tempat konten yang dikurasi akan dibayar, daripada terikat oleh undang-undang.
Seven West Media Ltd., penerbit The West Australian, mengatakan bahwa pihaknya setuju untuk memberikan berita untuk Showcase di bawah kemitraan jangka panjang.
Menurut Sydney Morning Herald, pemerintah Australia bersedia membiarkan dua perusahaan teknologi itu menghindari pembayaran berita jika perusahaan media mendaftar ke Google Showcase dan Facebook News. News Corp. dan Herald-publisher Nine Entertainment Co. belum bergabung dengan Google Showcase.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ingat! BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya Berobat 21 Kondisi Penyakit
- Sidang Kasus Korupsi BTS Kominfo, JPU Hadirkan Sejumlah Saksi untuk Johnny Plate
- Komisaris Pertamina Baru, Bambang Suswantono Miliki Harta Rp10,9 Miliar
- Kereta Cepat WHOOSH, dari Jebakan Utang China hingga Buang-Buang Uang
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
Advertisement

Pamerkan Keindahan Alam dan Kerajinan Bambu, Kalurahan Muntuk Gelar Lord of the Pring
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Anak Usaha Telkom, Metranet Sepakati Kerja Sama antara Uzone.id dengan Populix
- Kantor Bupati dan DPRD Gorontalo Dibakar, Polisi: Motifnya Cuma Ikut-ikutan
- Bertindak Asusila di Rumah Warga, WNA Italia Dideportasi
- Menteri Bahlil Tuding Ada Pihak Asing Terlibat di Konflik Pulau Rempang
- Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Terbakar di Ujung Landasan Lanud Halim Perdanakusuma
- Kaesang Bakal Tentukan Dukungan ke Prabowo atau Ganjar Usai Minta Pendapat Kader
- Kaesang Ungkap Alasan Pilih Gabung PSI Ketimbang Partai Besar: 2024 Ada di DPR
Advertisement
Advertisement