Advertisement
Kemendikbud Tegaskan SKB 3 Menteri untuk Lindungi Hak Anak dalam Beragama

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama mengatur tentang kebebasan penggunaan seragam khas keagamaan. SKB ini dibuat untuk menjamin kebebasan beragama bagi peserta didik.
Dirjen Paudasmen Kemendikbud Jumeri mengatakan meskipun ada yang sikapnya menolak terhadap SKB ini dan sampai ada yang mengusulkan pembatalan karena diterbitkan pada masa pandemi, Kemendikbud menyatakan menghargai perbedaan pendapat.
Advertisement
“Perbedaan harus bisa kita terima. Tapi SKB ini meskipun di masa pandemi karena memang ada kejadian ada momentum yang baik. Kita kadang butuh momentum untuk mengambil langkah signifikan untuk penyelesaian masalah jangka panjang,” ujarnya pada konferensi pers, Kamis (11/2/2021).
Dia mengungkapkan bahwa SKB ini bahkan diapresiasi Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai bentuk kedewasaan beragama berbangsa dan bernegara. Jumeri mengungkapkan, ketiga menteri mengambil momentum ini karena ada peristiwa dan terjadi pada masa pandemi.
“Jadi besok ketika masuk lagi, belajar tatap muka, sudah ada suasana baru yang lebih nyaman di sekolah tidak ada proses pelarangan atau kewajiban pada anak dan tenaga kependidikan untuk menggunakan atribut keagamaan,” jelasnya.
Adapun, aturan ini ditegaskan hanya berlaku untuk sekolah negeri, tidak untuk sekolah madrasah dan sekolah keagamana lainnya yang operasinya berada di bawah Kementerian Agama.
“Ini karena sekolah negeri punya negara, bisa dimasuki siapa saja, dari daerah mana saja, dari agama apa saja. Ini justru untuk melatih toleransi anak di sekolah,” ujarnya.
Jumeri berharap periode pandemi Covid-19 juga dimanfaatkan pihak sekolah dan pemerintah daerah untuk membenahi dan meninjau aturan-aturannya apabila yang tidak sesuai dengan SKB ini agar segera diluruskan, dicabut, dan segera kembalikan hak-hak anak untuk menjalankan agama.
“Kalau masyarakat tau ada aturan yang belum dicabut bisa ajukan aduan ke ULT [Unit Layanan Terpadu]. SKB ini bukan untuk mengebiri, melarang anak-anak berpakaian sesuai agamanya, justru memberi kebebasan beragama,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Cengkareng, Mabes Polri Terjunkan Tim Puslabfor
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
Advertisement

Joglo Ambruk di Sleman, Delapan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Mahasiswa Ikut Berkontribusi dalam Percepatan Sertipikasi Tanah Wakaf
- Warga Giwangan Protes Minim Sosialisasi Renovasi Terminal
- Perpres Pengolahan Sampah Jadi Listrik Bisa Tarik Investor Asing
- Ahmad Luthfi Pimpin Penanaman Jutaan Bibit Mangrove Secara Serentak
- Ketua Komisi III DPR Habiburrokhman Sebut Wajar MBG Bermasalah
- Penyelundupan 10 Kilogram Sabu Digagalkan TNI AL di Tanjung Priok
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Program OktoBEST
Advertisement
Advertisement