Advertisement
Toko & Rumah di Sragen Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp700 Juta

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN — Sebuah toko dan rumah hunian milik Sri Kurniati, 50, di Dukuh Sekulak RT 010, Desa Majenang, Kecamatan Sukodono, Sragen, ludes dilanda kebakaran, Kamis (11/2/2021) pukul 04.35 WIB.
Musibah kebakaran di Sukodono Sragen yang diduga karena korsleting itu mengakibatkan rumah dan toko hangus dengan kerugian material diperkirakan mencapai Rp700 juta.
Advertisement
Camat Sukodono, Sragen, Riyadi Guntur Rilo Subroto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis pagi, membenarkan adanya kejadian kebakaran tersebut. Dia mengatakan kebakaran itu terjadi di kediaman warga Sekulak RT 010 dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
BACA JUGA : Bagian Belakang Hotel di Sleman Terbakar
Kronologi Kebakaran
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono menyampaikan peristiwa itu dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen sekitar pukul 05.08 WIB yang kemudian dikoordinasikan dengan BPBD.
Penanganan kebakaran langsung dilakukan tim gabungan Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP dibantu tim sukarelawan BPBD dan SAR lainnya.
"Kronologinya berawal saat pemilik rumah Sri Kurniati selesai menjalankan Salat Subuh. Tiba-tiba ibu itu melihat percikan api dari arus listrik di kamar yang menjadi tempatnya salat. Saat itu ibu itu melihat ada bagian yang terbakar di bagian atas kamar. Ia langsung berteriak meminta tolong ke luar rumah dan berusaha menyelamatkan penghuni rumah," ujar Sugeng saat dihubungi JIBI/Solopos, Kamis.
BACA JUGA : Sebuah Ruko di Wirobrajan Ludes Terbakar
Sugeng menjelaskan keluarga itu terdiri atas dua kepala keluarga dengan anggota keluarga total sebanyak lima orang, salah satunya seorang bocah berusia dua tahun.
Dia menjelaskan kondisi rumah rusak berat sehingga keluarga harus mengungsi sementara di rumah kerabat terdekat. Selain kerusakan rumah, kata dia, sebuah toko berukuran 20 meter x 30 meter juga ludes terbakar.
“Kerugian diperkirakan mencapai Rp700 juta,” kata dia. Sugeng mengatakan kebakaran itu membuat warga sekitar panik.
Dia menyampaikan surat-surat penting, barang berharga, barang elektronik, dan perabot rumah tangga hangus. Kemudian, Sugeng melanjutkan isi kios berupa sembako, peralatan rumah tangga, juga habis beserta uang tunai dan perhiasan.
“Kami memberi bantuan logistik untuk kerja bakti warga di rumah yang terbakar itu pada Kamis ini juga,” ujarnya.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasubbag Humas Polres Sragen Iptu Suwarso menyampaikan peristiwa itu diketahui salah satu anak korban, Iqbal Maulana, 20, seusai salat subuh.
Menyelamatkan Anak dan Ibu
Dia mengatakan Iqbal mendengar ada ledakan kecil dari balik dinding kamarnya. Saat keluar kamar, ujar dia, pemuda itu sudah melihat kobaran api dan memanggil saudaranya Fransiska, 26, untuk memadamkan api.
“Api sudah membesar sehingga tak memungkinkan dipadamkan. Fransiska langsung menyelamatkan anak dan ibunya keluar rumah seraya meminta tolong warga,” katanya.
Dia melanjutkan Fransiska sempat melapor ke kepala desa setempat dan dilanjutkan ke Polsek dan Koramil. Dari Polsek langsung menghubungi pemadam kebakaran.
BACA JUGA : Sepanjang 2019, Ada 50 Kebakaran di Jogja
Sesaat kemudian tiga unit pemadam kebakaran tiba. Api bisa dipadamkan pada pukul 07.10 WIB. “Berdasarkan hasil olah kejadian perkara oleh tim Polsek Sukodono dan Tim Inafis Satreskrim Polres Sragen, kebakaran itu diduga disebabkan korsleting listrik dan menghabiskan seluruh rumah. Dalam pemadaman dibantu BPBD dan SAR lainnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Long Weekend Waisak Teras Malioboro Beskalan Sepi, Pedagang Pilih Tutup Lapak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ledakan di Pantai Garut, TNI Buka Suara dan Benarkan 13 Orang Meninggal Dunia
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Polisi Tetapkan 5 Mahasiswa Sebagai Tersangka Perusakan saat Unjuk Rasa di Gedung DPR
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Sekeluarga Tertimbun Tebing Longsor di Samarinda, Dua Meninggal Dunia, 2 Masih dalam Pencarian
Advertisement