Advertisement
PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1442 H Jatuh pada 13 April 2021

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerbitkan maklumat penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah, Rabu (10/2/2021).
Maklumat bernomor 01/MLM/I.0/E/2021 itu menyimpulkan Ramadan jatuh pada 1442 Hijriyah atau pada Selasa Wage, 13 April 2021, sedangkan 1 Syawal 1442 H atau Idulfitri jatuh pada Kamis Wage, 13 Mei 2021.
Advertisement
Maklumat itu juga memuat kesimpulan terkait sejumlah hari besar lainnya dalam kalendar umat Islam. Maklumat menyimpulkan 1 Zulhijah 1442 H atau Iduladha jatuh pada Ahad Pon, 11 Juli 2021.
"Sementara Hari Arafah 9 Zulhijah 144 H, pda Senin Legi, 19 Juli 2021 M dan Idul Adha 10 Zulhijah 1442 H, pada Selasa Pahing, 20 Juli 2021 M," demikian tertulis di laman resmi muhammadiyah.or.id.
SobatMu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 H.
— Muhammadiyah (@muhammadiyah) February 10, 2021
Info selengkapnya: https://t.co/jsKQjkp5gY#Muhammadiyah #Syawal #Ramadan #Islam pic.twitter.com/sRd32R64eR
Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam penentuan hari-hari penting tersebut. Dalam bidang fikih menyangkut penentuan waktu-waktu ibadah, hisab digunakan dalam arti perhitungan waktu dan arah tempat guna kepentingan pelaksanaan ibadah, seperti penentuan waktu salat, waktu puasa, waktu Idulfitri, waktu haji, dan waktu gerhana untuk melaksanakan salat gerhana, serta penetapan arah kiblat agar dapat melaksanakan salat dengan arah yang tepat ke Kabah.
"Penetapan waktu dan arah tersebut dilakukan dengan perhitungan terhadap posisi-posisi geometris benda-benda langit, khususnya matahari, bulan, dan bumi yang digunakan untuk menentukan waktu-waktu di muka bumi dan arah," demikian keterangan resmi tersebut.
Pengkajian tentang posisi-posisi geometris benda-benda langit untuk menentukan penjadwalan waktu di muka bumi ini merupakan bagian peradaban Islam yang disebut ilmu haiah (astronomi) atau yang sering juga disebut dengan ilmu falak. Ilmu falak (astronomi / ilmu haiah) jauh lebih luas dari sekedar mempelajari posisi geometris benda langit untuk tujuan praktis seperti penentuan waktu.
Ilmu falak syar’i terkadang disebut pula dengan ilmu hisab. Hanya saja penamaan dengan ilmu hisab ini populer di kalangan beberapa fukaha.
"Hisab yang digunakan Muhammadiyah adalah hijab wujud al-hilal, yakni metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan bahwa bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya tiga parameter: telah terjadi konjungsi atau ijtimak, ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement