Advertisement
Pemerintah Akan Distribusikan Rapid Antigen ke Seluruh Puskesmas

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI akan mendistribusikan rapid antigen ke puskesmas seluruh Indonesia. Hal itu untuk meningkatkan testing Covid-19.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment) untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Advertisement
"Pada tingkat puskesmas kita akan mendistribusi rapid antigen. Di mana rapid antigen ini bisa langsung digunakan teman-teman di puskesmas untuk menegakkan diagnosis Covid-19," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam acara temu media, Jumat (5/2/2021).
Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Aja Bakal Berimbas ke Jogja
Melalui pendistribusian swab rapid antigen ini, petugas puskesmas tidak perlu lagi mengambil sampel, lalu dikirimkan ke klinik untuk menunggu hasil.
Tapi petugas bisa langsung melakukan tes di tempat pada mereka yang suspek atau kontak erat dengan orang positif Covid-19.
Swab rapid antigen adalah metode tes yang sampelnya diambil melalui usapan di belakang hidung. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu kurang dari 1 jam, berbeda dengan swab PCR yang membutuhkan waktu lebih lama namun akurasinya sangat tinggi.
"Tapi sekarang kan sudah bisa langsung dengan pemeriksaan antigen," tutur Nadia.
Tak main-main sebanyak 80.400 tenaga traser atau orang yang akan melakukan tracing akan disebar di seluruh kecamatan, untuk mendeteksi orang yang terinfeksi atau suspek Covid-19. Dalam pelacakan juga bekerjasama dengan banyak pihak seperti tokoh agama.
Termasuk melibatkan Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Babinkamtibmas (Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang akan mengatur isolasi mereka yang positif Covid-19 di lingkungannya, khususnya positif Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan.
Baca juga: Lahar Hujan Belum Mengancam Permukiman Penduduk
"Teman-teman di satgas Covid-19 di kecamatan Babinsa dan ada Babinkamtibmas untuk sama-sama membantu tracing dan membantu memonitoring isolasi," jelas Nadia.
Sejumlah langkah ini diambil agar target kontak tracing dari yang tadinya 5 sampai 8 orang per satu kasus positif Covid-19, ditambah menjadi 15 hingga 20 orang per satu kasus positif Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement

Jadwal KRl Jogja Solo Hari Ini Selasa 15 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement