Lewat IPO, Erick Thohir Ingin BUMN Go Public dan Go Global

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong peningkatan daya saing dan transparansi di tubuh BUMN. Salah satu yang direkomendasikan yaitu dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Upayanya dalam memajukan BUMN ini disampaikan Erick Thohir dalam IDX Debut untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk. di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Erick Thohir memastikan, dalam roadmap BUMN 2021-2023, setidaknya akan ada 8-12 BUMN yang akan mencatatkan sahamnya di bursa.
"Di pipeline, saya tidak mau bilang angka fix nya nanti dicari-cari, tapi ada 8-12 yang kita akan go public. Akan tetapi bukan sekedar go public, kembali fundamental dan sustain harus ada," ucap Erick Thohir.
Dirinya menegaskan, saat ini ada 28 BUMN yang sahamnya tercatat di bursa. Hanya saja memang masih ada 4 BUMN yang kinerja sahamnya belum sesuai harapan. Hal ini juga yang akan menjadi evaluasi Erick Thohir ke depannya.
Untuk itu, pihaknya meminta dukungan sejumlah otoritas terkait, seperti BEI dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam membawa BUMN go publik dan go global. Baginya, budaya gotong royong masyarakat Indonesia, bisa membawa negara ini jauh lebih maju ke depannya.
"Insya Allah dengan kerja keras kami dan dukungan dari OJK, bursa dan seluruh penganut kebijakan ini, bisa kita jalankan sesuai dengan target yang kita canangkan. Dan Insya Allah perusahaan-perusahaan yang kita akan listing juga perusahaan-perusahaan yang baik serta punya strategi jangka panjang," tegasnya.
Saat ini, ada beberapa BUMN yang sudah memiliki rencana bisnis jangka panjang yang cukup jelas. Seperti perbankan syariah yang kini menjadi bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan BUMN terbuka dan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode BRIS.
Adapun Komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 50,95 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 24,91 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,29 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen.
Optimisme di sektor keuangan syariah dan rencana bisnis Bank Syariah Indonesia yang jelas ini dibuktikan dengan melesatnya harga saham perusahaan. Harga saham BRIS pada saat initial public offering (IPO) sebesar Rp 510, sedangkan per 3 Februari 2021 harga saham BRIS mencapai Rp 2.750 per lembar saham. Artinya, harga saham ini naik sekitar 5 kali lipat dibandingkan dengan posisi saat IPO. Selain itu, market cap BRIS pada saat IPO sebesar Rp 4,96 triliun. Per 3 Februari 2021, market cap BRIS naik puluhan kali lipat mencapai Rp 112,84 triliun.
Tidak hanya itu, prospek bisnis BUMN yang tidak kalah menjanjikan ke depannya, dikatakan Erick Thohir, yaitu industri telekomunikasi digital hingga industri EV Battery yang akan dibangun dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah
- Soal Pengganti Zainudin Amali Sebagai Menpora, Presiden Jokowi Inginkan Sosok Muda
- Sopir Ngantuk Jadi Penyebab Kecelakaan yang Membuat Syabda Meninggal
- Ibu Syabda Perkasa Juga Meninggal Dunia Karena Kecelakaan
Advertisement

Apa Hubungan Pria dengan Korban Mutilasi di Sleman? Petugas Hotel Sempat Beri Kesaksian
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini 20 Maret, 421 Tahun Lalu VOC Pertama Kali Didirikan
- Xi Jinping Pergi ke Rusia untuk Temui Vladimir Putin
- Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp7 Miliar, Guru Besar UGM Sebut Fitnah
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
- Subsidi Motor Listrik Resmi Berlaku, Mobil Listrik Meluncur 1 April
- Hasto Mengaku PDIP Diprovokasi Supaya Segera Umumkan Capres 2024
Advertisement