Advertisement
Kasus Kematian di AS Melonjak, Warga Antre Pemakaman hingga Sebulan
Maria Velez dari Orlando, Florida, memeluk nisan putranya Stephen di Ohio Western Reserve National Cemetery pada Memorial Day, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Seville, Ohio, Amerika Serikat, Senin (25/5/2020)/Antara/Reuters-Aaron Josefczyk/TM - aa.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Aktivitas pemakaman di Amerika Serikat dilaporkan meningkat signifikan sejak November 2020 seiring dengan lonjakan kasus kematian akibat virus Corona atau Covid-19 di negara tersebut.
Dilansir Antara, Jumat (29/1/2021), keluarga korban meninggal di California misalnya mesti menunggu sekitar satu bulan sebelum mereka mendapatkan layanan pemakaman bagi orang yang mereka sayangi di Rose Hills Memorial Park and Mortuary di Whittier.
Advertisement
Pemakaman tersebut mungkin menjadi pemakaman terbesar di Amerika Utara dengan luas mencapai 1.400 hektar. Kendati begitu, taman pemakaman itu dilaporkan tengah berjuang menghadapi besarnya jumlah jasad yang menunggu layanan pemakaman akibat pandemi Covid-19.
CEO sekaligus kepala Rose Hills, Patrick Monroe, mengatakan bahwa terjadi peningkatan drastis untuk layanan pemakaman sejak liburan Thanksgiving pada November. Permintaan layanan mencapai hampir dua kali lipat.
Rose Hills menyediakan sejumlah besar unit pendingin untuk menangani jasad tambahan. Taman itu juga mendirikan tenda untuk menggantikan kapel di lokasi serta menerapkan berbagai metode baru, seperti siaran langsung layanan pemakaman bagi keluarga.
"Pelukan tidak bisa digantikan, pepatah lama berbunyi berbagi kesedihan sama dengan mengurangi kesedihan itu sendiri ... Anda tidak bisa melakukannya dengan baik melalui Zoom," kata Monroe.
Staf di Rose Hills juga terlihat sangat stres, ungkap Monroe, sebab mereka menyaksikan kesedihan para keluarga. "Sayangnya, bagi banyak keluarga ini adalah pertama kalinya mereka melihat mendiang secara langsung sebab mereka tidak dapat melakukannya saat masih di rumah sakit, sehingga peristiwa yang sangat traumatik bahkan menjadi lebih sensitif," katanya.
Menurut dia, selain petugas kesehatan, petugas pemakaman juga merupakan pahlawan di tengah pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Mulai 2026, Sampah Organik Kering Dikumpulkan di Kelurahan
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Jay Idzes Dijuluki Mastiff Neapolitan Usai Tampil Solid
- Sambut 2026, Teras Malioboro Pilih Musik dan Seni Lokal
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- Garuda Muda Juara Piala AFF Futsal U-16 2025
- Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
- Resmi, PSIM Jogja Lepas Rafinha ke PSIS Semarang
- Kasus DBD di Sleman Turun Signifikan Sepanjang 2025, Nol Kematian
Advertisement
Advertisement



