Advertisement

Indra Penciuman Tak Hilang, Kenali Beda Gejala Corona Jenis Baru dengan yang Lama

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 28 Januari 2021 - 21:07 WIB
Bhekti Suryani
Indra Penciuman Tak Hilang, Kenali Beda Gejala Corona Jenis Baru dengan yang Lama Ilustrasi nyeri leher

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Para ilmuwan dan profesional medis mengklaim bahwa virus mutan baru lebih berbahaya dan mungkin menyebar lebih cepat daripada varian aslinya.

Selain itu, sebuah laporan baru-baru ini telah mencantumkan beberapa gejala paling umum dari jenis COVID baru.

Advertisement

Varian virus corona baru yang pertama kali diidentifikasi di tenggara Inggris dikatakan menyebabkan satu atau lebih perubahan pada protein lonjakan virus.

Menurut para ilmuwan Inggris, telah berkorelasi dengan peningkatan yang signifikan pada infeksi SARS-CoV-2 di Inggris Raya.

Virus mutan, bernama “VUI 202012/01” dan garis keturunan B.1.1.7, menyertakan mutasi genetik pada protein “spike” yang dapat menjadi penyebab penyebaran virus secara cepat dan mudah di antara manusia.

BACA JUGA: Bocah Kemudikan Mobil di Bantul, Tabrak 6 Pemotor, 1 Tewas

Menurut laporan terbaru oleh Office for National Statistics (ONS), Batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan adalah beberapa gejala paling umum dari jenis COVID baru.

Para peneliti di ONS melakukan survei, di mana mereka bertanya kepada sejumlah orang - yang dites positif COVID-19 antara 15 November hingga 16 Januari tentang gejala mereka. Konon, pasien yang terinfeksi virus mutan menunjukkan lebih banyak gejala selama proses berlangsung.

Sesuai laporan mereka, perbedaan terbesar dalam gejala yang dilaporkan antara varian baru yang kompatibel positif dan yang tidak kompatibel dengan varian baru Inggris ditemukan pada batuk, sakit tenggorokan, kelelahan dan mialgia atau nyeri sendi.

Para peneliti menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi varian COVID baru cenderung tidak mengalami kehilangan indra penciuman, yang merupakan salah satu gejala paling umum pada jenis asli.

Namun, menurut laporan, "Tidak ada bukti perbedaan dalam persentase pelaporan gejala gastrointestinal."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement