Satgas Covid-19: Tren Pasien Sembuh Covid-19 Menurun

Mutiara Nabila

Selasa, 15 Desember 2020 - 21:57 WIB

Bhekti Suryani

Satgas Covid-19: Tren Pasien Sembuh Covid-19 Menurun

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito - Sumber: www.covid19.go.id

Harianjogja.com, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penurunan tren kasus sembuh di enam provinsi di antara 13 provinsi prioritas.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa terdapat 6 provinsi yang mengalami tren penurunan kesembuhan dari minggu ke minggu. Keenam provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Sementara, jika dilihat lebih lanjut, di Papua, Aceh, dan Sumatera Barat tren kasus kesembuhan cenderung fluktuatif.

“Namun, saya juga menyampaikan apresiasi pada Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Riau, dan Kalimantan Timur yang mengalami kenaikan kesembuhan dari minggu ke minggu,” kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa (15/12/2020).

Sumatera Utara dan Riau, ungkap Wiku, adalah provinsi yang konsisten mengalami peningkatan selama empat pekan. Dia mengimbau kepada provinsi yang masih menunjukkan penurunan kasus kesembuhan untuk betul-betul meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga bisa mendongkrak angka kesembuhan.

“Dan untuk provinsi yang mengalami fluktuatif perkembangan kesembuhan, terus dorong perbaikan pada testing, tracing, dan treatment sehingga bisa menunjukkan peningkatan dan tidak kembali mengalami penurunan angka kesembuhan,” imbuhnya.

Adapun, per tanggal 15 Desember 2020 terjadi penambahan kasus positif sebesar 6.120. Jumlah kasus aktif atau orang yang masih dalam kondisi sakit pada saat ini adalah 93.622 atau 14,9 persen, lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia adalah 27,63 persen.

Sedangkan, jumlah kasus sembuh kumulatif adalah 516.656 atau 82,1 persen, yang lebih tinggi dari rata-rata kasus sembuh di dunia sebanyak 70,14 persen.

Sementara itu, jumlah kasus meninggal pada hari ini secara kumulatif adalah 19.111 atau 3 persen, yang masih lebih tinggi dari kasus meninggal di dunia sebanyak 2,22 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara