Advertisement
Bantuan Senilai Ratusan Juta Mulai Didistribusikan untuk Pengungsi Merapi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Sosial (Kemensos) mendistribusikan bantuan berupa tenda dan logistik senilai Rp500 juta untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi pengungsi pengungsi Merapi.
"Untuk sementara bantuan yang kami berikan senilai Rp500 juta bentuknya tenda COVID-19, kebutuhan dasar kelompok rentan seperti matras, logistik juga untuk ibu hamil, balita dan anak-anak," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Safii Nasution dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Advertisement
Bantuan diserahkan melalui Dinas Sosial DI Yogyakarta dan Dinas Sosial Kabupaten Boyolali. Tenda yang disiagakan sebanyak 20 unit untuk pengungsian di wilayah lingkar Merapi masing-masing 10 unit di DIY dan Boyolali, Jawa Tengah.
"Saat ini kami siagakan 20 unit, namun ketika nanti dibutuhkan lebih, kami siap datangkan lagi untuk para pengungsi. Tenda ini warnanya merah putih, dan sengaja dibuat agar pengungsi nyaman ketika harus tinggal di pengungsian," tambah dia,
Tenda tersebut berukuran 8 x 6 meter dengan bahan terbuat dari PVC yang tidak terlalu panas namun juga tidak terlalu dingin.
Sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dikalangan pengungsi erupsi Merapi, pemerintah telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membuat bilik-bilik di lokasi pengungsian dan memasang alat ozonisasi guna membunuh partikel kecil penyebar virus.
Untuk membantu kelancaran distribusi keperluan pengungsi, Kemensos telah menyiagakan sebanyak 369 Taruna Siaga Bencana (Tagana). Dari jumlah tersebut sebanyak 69 orang di dua lokasi pengungsian, ujar Safii.
Sementara Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemensos untuk memudahkan langkah jika Merapi erupsi.
BACA JUGA: KPK Benarkan Novel Baswedan Kepala Satgas Penangkapan Menteri Edhy KKP
Dia mengatakan jumlah pengungsi saat ini di Glagaharjo sebanyak 239 jiwa yang terdiri dari lansia, ibu hamil, anak-anak dan bayi. Kebutuhan yang mendesak saat ini adalah kebutuhan dasar seperti makanan pendamping ASI, biskuit, juga vitamin.
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih tinggi sejak statusnya dinaikkan menjadi Siaga atau level tiga pada 5 November. Aktivitas kegempaan yang tinggi itu menimbulkan guguran tebing lava lama.
Proses evakuasi warga dari lereng Gunung Merapi sejak penetapan status siaga masih difokuskan untuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Gizi Umumkan 937 Dapur Disiapkan untuk Program Makan Bergizi Gratis Mulai 6 Januari
- Mahkamah Agung Sebut Keringanan Hukuman karena Sikap Sopan Perlu Dihapus
- Wacana Pengurangan Masa Tinggal Jemaah Haji di Tanah Suci
- Jasamarga Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas di Tiga Ruas Tol Selama Libur Natal dan Tahun Baru
- Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru di Kasus Korupsi Timah
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 3 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Arus Balik Tahun baru 2025: Petugas Lakukan Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek
- OJK Minta Perbankan Blokir 8.500 Rekening Terkait Judi Online
- 1.100 Bayi Meninggal Dunia Akibat Serangan Israel ke Jalur Gaza
- DPR Desak Pemerintah Mampu Menghadirkan Dampak Positif untuk Masyarakat Terkait Kenaikan PPN 12 Persen
- Erick Thohir Akan Segera Gelar Rapim Bahas Merger BUMN
- Gerebek Kompleks Pertanian, FBI Temukan 150 Bom Rakitan
- Prediksi BMKG: Sebagian Besar Provinsi Hujan Ringan hingga Diwarnai Petir
Advertisement
Advertisement