Advertisement
Masih Ada yang Percaya Konspirasi Covid-19? Begini Tanggapan Dokter
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Meski sudah banyak merenggut nyawa, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tak percaya dengan adanya virus Corona (Covid-19). Banyak yang menganggap pandemi ini hanya konspirasi buatan pemerintah, tapi yang harus diketahui adalah bahwa virus ini benar-benar ada dan nyata.
“Kalau masih percaya teori konspirasi nggak apa-apa, tapi yang pasti harus tahu bahwa virus ini betulan ada, virusnya ukurannya kecil sekali hanya 100 nanometer. Kalau ada celah 1 milimeter bisa muat 10.000 virus di situ. Jadi virus ini nyata, bisa dilihat pakai mikroskop elektron,” kata Dokter UGD RS Prikasih Gia Pratama dalam bincang KPCPEN, Jumat (13/11/2020).
Advertisement
Dokter Gia pun mengimbau masyarakat agar jangan takut, tapi juga jangan meremehkan virus ini. Masyarkat diminta tetap melakukan 3M, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan memakai masker secara disiplin.
“Insyaallah walaupun kondisinya memang makin susah, kita bisa melawan virus ini dan menyambut masa depan lebih cerah,” ujarnya.
Sementara itu, memasuki 9 bulan pandemi di Indonesia, Jubir Satgas Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan meski kasus masih terus bertambah, tapi tren angka kasus aktif di Indonesia sudah menurun, sementara tren kesembuhan juga meningkat.
Dia menambahkan, penanganan Covid-19 di Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat. Berdasarkan temuan Nielsen, Indonesia juga menjadi negara yang paling optimistis di Asia Tenggara terkait penanganan Covid-19.
“Ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang makin rutin terus mengikuti petunjuk pemerintah, pantau berita lewat televisi. Dan konsistensi kepercayaan masyarakat terhadap bangsanya sendiri dalam bergerak maju juga terus naik,” lanjutnya.
Sebagai informasi, angka kesembuhan per 1 November sudah mulai naik, tingkat sembuh dari total kasus mencapai 82,84 persen. Angka sembuh dan selesai isolasi meningkat 80,51 persen. Penyediaan jutaan obat juga terus berjalan dengan lancar.
“Sebagian besar obat juga sudah diproduksi oleh industri farmasi nasional dan bahan bakunya sudah masuk sejak awal April. Per 4 November 2020 obat sudah didistribusikan ke 34 dinkes provinsi dan 779 rumah sakit. Untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan sampai Desember sedang dilakukan penambahan obat, jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan penanganan Covid-19 Indonesia,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian
- Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit
- Kemenhub Tambah Kuota Mudik Gratis dengan Bus untuk 10.000 Orang, Yuk Daftar!
- Sosok Irfan Jauhari, Winger Lincah Persis Solo yang Sumbang Emas SEA Games 2023
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Desain Paspor Bakal Berubah Tahun Ini
- Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
Advertisement
Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Mudik Lebaran, Diskon Tarif Tol Dipatok Maksimal 20 Persen
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Kecelakaan Gerbang Tol Halim, Pengemudi Truk Jadi Tersangka
- Puan Maharani Menegaskan Partai Pemenang Pemilu Berhak Dapat Kursi Ketua DPR
- Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
- Syahrul Yasin Limpo Minta Pindah Tahanan, KPK: Rutan Sudah Terstandardisasi
- BMKG: Waspadai Potensi Hujan Badai di Indonesia
Advertisement
Advertisement