Advertisement
Klaten Segera Tetapkan Tanggap Darurat Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN -- Pemkab Klaten segera menetapkan status tanggap darurat bencana Gunung Merapi menyusul ada peningkatan status Merapi dari level waspada ke siaga.
Berdasarkan informasi yang JIBI/Solopos himpun, Minggu (8/11/2020), surat keputusan terkait penetapan status tanggap darurat bencana Merapi itu masih dalam proses.
Advertisement
BACA JUGA : Erupsi Merapi: Monyet Mulai Turun, Barang Berharga
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, mengatakan setelah keluar keputusan penetapan tanggap darurat, penanganan siaga Merapi bisa memanfaatkan belanja tidak terduga (BTT).
Soal anggaran BTT dari Pemkab Klaten untuk tanggap darurat Merapi, Sip Anwar memastikan masih mencukupi meski sebagian sudah terpakai untuk penanganan Covid-19.
”Ketika nanti dari Pak Pjs Bupati sudah menyatakan masuk ke tanggap darurat, bisa menggunakan dana BTT. Kan masih cukup. [Angka] pastinya saya belum menghitung karena sebagian memang sudah terpakai untuk Covid-19,” kata Sip Anwar, Sabtu (7/11/2020) malam.
BACA JUGA : Mulai Khawatir, Puluhan Warga Lereng Merapi di Sleman
Sip Anwar menyebut Rp180 miliar yang menurut perkiraannya masih ada pada pos BTT, bahkan lebih. Yang jelas, ia menegaskan angkanya masih mencukupi.
Kebutuhan Logistik Pengungsi
Sip Anwar menjelaskan dana BTT Pemkab Klaten itu bisa untuk mencukupi kebutuhan logistik pengungsi dari lereng Merapi. Selain itu, sebagian anggaran BTT bisa untuk membuat sekat atau pembatas antarpengungsi dalam barak pengungsian, tempat pengungsian sementara, maupun tempat pengungsian akhir.
BACA JUGA : Erupsi Merapi: Monyet Mulai Turun, Barang Berharga
Hal itu sebagai bagian protokol kesehatan mencegah persebaran Covid-19. “Mudah-mudahan pimpinan menyetujui karena sesuai instruksi harus mengacu protokol kesehatan. Pencegahan Covid-19 harus kami jaga juga, jangan sampai terjadi permasalahan [muncul klaster],” kata Sip Anwar.
Berdasarkan data Pemkab Klaten, ada sekitar sembilan dukuh yang tersebar di tiga desa Kecamatan Kemalang yang masuk daerah rawan bahaya erupsi Gunung Merapi.
Tiga desa itu yakni Desa Balerante, Desa Sidorejo, serta Desa Tegalmulyo. Dari ketiga desa itu, sudah ada evakuasi sebagian warga yang masuk kategori kelompok rentan dari dua desa yakni Balerante dan Tegalmulyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BPBD DIY Catat 62 Kecelakaan Laut, 107 Orang Jadi Korban
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ketum Garda Indonesia Sebut Prabowo Siapkan Perpres Perlindungan Ojol
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
- Tugas ke Luar Kota, Wapres Gibran Tak Hadiri Acara Pelantikan Menteri Baru
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
Advertisement
Advertisement