Advertisement
Pilkada di Tengah Pandemi, Terancam Sepi Pemilih
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Adanya pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan berakhirnya membuat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tahun 2020 ini menghadapi tantangan yang belum pernah dialami sebelumnya. Hal ini membuat penyelenggara pemilu punya tugas cukup berat untuk meyakinkan pemilih untuk berpartisipasi.
Peneliti Perilaku Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, mengemukakan bahwa kondisi pandemi sangat berpengaruh pada pola perilaku politik masyarakat menghadapi Pilkada 2020. Ia mengutip salah satu riset lembaga survei yang menyebutkan bahwa masyarakat belum yakin untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) lantaran takut terpapar penularan virus.
Advertisement
"Rilis beberapa lembaga survei masih menunjukkan adanya rasa enggan masyarakat untuk datang ke TPS karena takut tertular Covid-19. Ini tentunya menjadi tugas bagi KPU [Komisi Pemilihan Umum], pemerintah daerah, bahkan pasangan calon untuk meyakinkan pemilih bahwa proses Pilkada menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ungkapnya dalam Seminar Pengendalian Keamanan Lingkungan dengan tema “Pilkada Sleman di Tengah Pandemi: Tantangan & Solusi” yang diselenggarakan di Tanjungsari Ballroom Hotel Merapi Merbabu pada Senin (26/10/2020).
Seminar ini diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sleman. Diikuti oleh Komunitas Intelijen Daerah, tim sukses pasangan calon Pilkada Sleman 2020, organisasi kepemudaan dan warganet, seminar ini membahas tentang permasalahan yang ditemui oleh penyelenggara Pilkada dalam melaksanakan tahapan pilkada, serta kecenderungan perubahan perilaku politik masyarakat selama pandemi.
Dalam paparannya, Mada menambahkan, tim sukses masing-masing pasangan calon dituntut untuk tidak hanya mengandalkan metode kampanye konvensional. Melainkan juga harus memiliki inovasi dan kreativitas terutama pada ranah platform digital tanpa mengabaikan rambu-rambu aturan Pemilu.
Ia juga mepaparkan hasil analisis big data pemetaan pola perbincangan topik tentang penyelenggaraan Pilkada di Indonesia yang dilakukan oleh Big Data Lab FISIPOL UGM. Isu penundaan Pilkada cukup santer digaungkan warganet beberapa waktu terakhir.
“Hasil analisisnya, warganet cukup aktif membawa isu penundaan Pilkada, terutama pada saat ormas keagamaan terbesar yakni NU dan Muhammadiyah mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah untuk menunda pelaksanaan Pilkada," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi menyampaikan bahwa KPU Sleman telah berusaha maksimal dalam mempersiapkan penyelenggaraan Pilkada agar sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi ini. Ia turut berharap kerjasama peserta dan pemilih untuk mensukseskan Pilkada Sleman 2020.
“Berbagai strategi teknis pada setiap tahapan pilkada telah kita desain untuk mampu beradaptasi di tengah situasi pandemi Covid-19. Kami mengharap kerja sama dari peserta dan pemilih untuk mematuhi semua aturan main ini demi kesuksesan penyelenggaraan Pilkada Sleman 2020," kata Trapsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Sumber Air Minum dari Sumur Bor, BPKN Bakal Klarifikasi Aqua
- Jawa Tengah Bakal Memiliki KRL, Ini Bocoran Rutenya yang Dilalui
- Rahasia Menggandakan Kekayaan Ala Jeff Bezos
- Donald Trump Jadi Saksi Penandatanganan Damai Thailand dan Kamboja
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
Advertisement
Belasan Pelajar Gunungkidul Akan Bertanding di Popnas 2025 di Jakarta
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Siapkan Pemulihan Pasar Seni Gabusan Pascakebakaran
- Berpolitik dengan Hati, Partai PADI Resmi Serahkan Mandat DPP DIY
- Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja Hari Ini, Minggu 26 Okt
- Disdikpora Temukan Siswa SMP Kulonprogo Tersandung Judol dan Pinjol
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Turun Tipis
- Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP Hari Ini, Minggu 26 Oktober
- ITF Bawuran Hadapi Tantangan Baru di Tengah Rencana Proyek PSEL
Advertisement
Advertisement



