Advertisement
Dampak La Nina, Indonesia Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Oktober-November

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga akan ancaman hujan ekstrem. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan tren curah hujan sejak tahun 1.900 hingga tahun lalu 2019 terlihat curah hujan semakin meningkat bahkan menunjukkan tren curah hujan ekstrem.
Dwikorita menjelaskan tren curah hujan tahunan sejak tahun 1.900 hingga tahun lalu terlihat curah hujan maksimum atau dapat dikatakan ekstrem karena melampaui 105 mm dalam 24 jam terlihat semakin sering terjadi dan trennya itu semakin melompat.
Advertisement
Baca juga: 18 Anggota DPR Positif Covid-19, Gubernur Anies Minta Gedung Dewan Ditutup 3 Hari
"Tahun lalu, dalam satu hari bisa mencapai 377 dua hari 419 mm. Dikhawatirkan tahun ini pun akan melompat, dikhawatirkan,” ungkap Dwikorita dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami secara virtual, Rabu (7/10/2020).
Apalagi ditambah dengan identifikasi dari BMKG, serta badan iklim lainnya yakni National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika, Japan Meteorological Agency (JMA) Jepang dan Bureau of Meteorology Australia mengidentifikasi terjadinya fenomena La Nina dengan pada level moderat mulai terjadi di Samudera Pasifik yang berpotensi hujan lebat melanda seluruh wilayah Indonesia.
Dimana, terlihat dari peta kondisi La Nina yang diprediksi yakni pada September, Oktober, November yang menunjukkan curah hujan bulanan semakin besar dimana curah hujannya semakin melampaui 40%.
Baca juga: Kerja dari Rumah Bikin Penat? 7 Cara Ini Bisa Dicoba untuk Menghilangkan Stres
“Diprediksi mulai Oktober ini sampai November dampak La Nina ini akan mengenai hampir di seluruh wilayah Indonesia yaitu dengan curah hujan intensitas atau curah hujan lebat kecuali di Sumatera,” kata Dwikorita.
Dwikorita pun mengajak semua pihak untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi dan mencegah adanya korban jiwa atau zero victim. “Sehingga mohon izin ini, semua pihak terkait yakni PUPR, juga ada dari Gubernur mohon mewaspadai adanya lompatan diperkuat dengan adanya La Nina," jelasnya.
"Sehingga kita perlu segera berembuk bagaimana cara untuk mencegah zero victim, mencegah La Nina sudah tidak mungkin, mencegah curah hujan lebat tidak mungkin. Tetapi bagaimana caranya ada atau zero victim,” ungkap Dwikorita.
Berita Ini sudah ditayangkan di Okezone dengan judul BMKG Prediksi Dampak La Nina Sampai ke Indonesia Oktober-November
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
Advertisement

Antisipasi Banjir, Pemkot Jogja Bangun Sumur Resapan di Tiga Ruas Jalan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Diterobos Drone Rusia, Rumania Kerahkan Jet Tempur F-16
- Polisi Selidiki Ledakan Tabung Gas di Jakarta Utara
- Purbaya Klaim Guyuran Rp200 Triliun ke 5 Bank Akan Kerek Penerimaan Pajak
- Kecelakaan di Bromo, 8 Karyawan RSBS Jember Meninggal Dunia
- Israel Menyerang, 350.000 Penduduk Gaza Terpaksa Mengungsi
- Kronologi Kecelakaan Bus di Lereng Gunung Bromo Tewaskan 8 Orang
- Belum Tetapkan Tersangka, KPK Dalami SK Kuota Haji Era Menaq Yaqut
Advertisement
Advertisement