Advertisement
Hebat! 400 Trafo Buatan Indonesia Dipasang di Selandia Baru
Pembangkit Listrik Tenaga Air Benmore yang indah, dengan 3 unit 225 MVA 220 kV buatan Indonesia. - JIBI/Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hampir 400 trafo buatan Indonesia dipasang untuk memasok listrik di Selandia Baru. Pemerintah terus mendorong upaya peningkatan ekspor produk buatan Indonesia masuk ke Selandia Baru.
Selama ini Selandia Baru merupakan negara dengan market ekspor menjanjikan, namun terkenal dengan persyaratan kualitas dan keselamatan kerja yang sangat ketat, terutama untuk produk teknologi.
Advertisement
BACA JUGA: Aturan Baru, Masa Berlaku Paspor Bakal Menjadi 10 Tahun
"Salah satu cara untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia-Selandia Baru adalah dengan cara memperbanyak ekspor produk yang berkonten teknologi" tegas Tantowi Yahya, Duta Besar (Dubes) RI untuk Selandia Baru dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Jumat (25/9/2020).
PT CG Power Systems Indonesia (CGPSI) yang berlokasi di Cileungsi Bogor, Jawa Barat menjadi pengekspor trafo tenaga ke Selandia Baru sejak 1999. Merek yang diusung CG Pauwels Trafo.
Dengan relasi yang baik, diperoleh kepercayaan kontrak jangka panjang ke beberapa utilities, termasuk Transpower Limited, perusahaan listrik terbesar di Selandia Baru.
Untuk memberikan servis lokal terbaik, CGPSI juga membuka kantor cabang di Selandia Baru dan memperkerjakan 3 warga negara Selandia Baru sebagai karyawan tetap.
BACA JUGA: Puluhan Usaha Wisata di Kota Jogja Telah Diverifikasi
Pada 2019, CGPSI sukses membukukan ekspor ke Selandia Baru senilai US$14,6 juta. Sejak 2018, ekspor trafo tenaga menempati urutan ke-7 dari 10 komoditas utama ekspor Indonesia ke Selandia Baru.
Selandia Baru merupakan salah satu negara terdepan dalam hal energi terbarukan (renewable energy), dengan target 100% energi terbarukan pada 2030. Saat ini sedang dikerjakan 2 proyek wind farm (pembangkit listrik tenaga angin) yang sangat prestisius, yaitu Turitea dan Waipipi, salah satu wind farm terbesar di Selandia Baru.
Menurut Tantowi, trafo tenaga untuk kedua wind farm tersebut dirancang dan diproduksi di Cileungsi, Bogor, yaitu trafo tenaga 135 MVA 220 kV dan 145MVA 110 kV yang diekspor bertepatan dengan HUT ke-75 Republik Indonesia.
"Syukur alhamdulillah pada tanggal 24 September 2020, Trafo dari Bogor tersebut telah tiba di New Zealand. Kita sebagai rakyat Indonesia patut bangga dengan prestasi anak bangsa ini" ujar Tantowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- IDC: Pasar Wearable Tumbuh 10 Persen, Huawei Kuasai Global
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
- ByteDance dan Oracle Bentuk Perusahaan Baru untuk TikTok AS
- Kim Seon-ho dan Go Youn-jung ke Jakarta Januari 2026
- Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Ganjuran, Ada 5 Sesi Ibadah
- Investasi Gunungkidul Tembus Rp687 Miliar, Serap 15.781 Pekerja
- Gunung Api Paling Aktif di Indonesia Sepanjang 2025
Advertisement
Advertisement




