Akhirnya Berdamai dengan Ansor, Ustaz Alfian Tanjung Serahkan Uang Ganti Rugi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ustaz Alfian Tanjung akhirnya mencapai kesepakatan damai dengan GP Ansor. Kedua belah pihak sebelumnya terlibat perselisihan lantaran Alfian dalam sebuah pidato di hadapan jemaah menyebut kader-kader Ansor Banser saat ini keturunan PKI.
Alfian sebelumnya telah bertemu dengan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas pada tanggal 8 September 2020 dan menandatangani perjanjian perdamaian yang memuat sejumlah poin. Di antara poin yang disepakati adalah Ustaz Alfian Tanjung adalah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga besar Ansor dan NU.
Advertisement
Selain poin itu, dalam surat perjanjian perdamaian yang diterima Bisnis, tertulis bahwa Alfian harus bersedia membayar ganti rugi. "Ganti rugi senilai Rp.9.999.999," demikian tertulis dalam surat yang ditandatangani kedua pihak tersebut.
Dalam poin berikutnya, disebutkan bahwa uang ganti rugi tersebut akan disalurkan ke kas Masjid K. H. Abdurrahman Wahid, yang berlokasi di Graha Pemuda Ansor.
Sementara itu, poin perjanjian damai yang mengharuskan Alfian meminta maaf secara terbuka akhirnya dapat terealisasikan pada hari ini, Rabu (23/9/2020).
Alfian menyampaikan permintaan maaf itu dalam konferensi pers bersama Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang digelar secara virtual, Rabu (23/9/2020). Pengurus GP Ansor yang hadir dalam konferensi pers itu, antara lain Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rochman dan Waka Satkornas Banser Hasan Basri Sagala.
Alfian pun secara terbuka akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada GP Ansor, Banser, dan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) atas pernyataan dan ujaran kebencian yang disampaikannya.
"Kata maaf menjadi bagian yang harus saya kedepankan, sebagai subjektif ada bagian tertentu dari hal-hal yang pernah saya sampaikan dianggap tidak berkenan dan sudah diproses," kata Alfian.
Sementara itu, Sekjen GP Ansor Adung Abdul Rochman mengatakan bahwa Alfian Tanjung telah menyampaikan permintaan maaf secara lisan maupun tertulis kepada keluarga besar NU, Ansor, dan Banser.
"Sebagai sesama muslim, sesama warga bangsa Indonesia, tentu kami menerima permintaan maaf karena kita ingin kehidupan tetap rukun dan damai," katanya.
Sebagaimana diketahui, beredar video Alfian Tanjung sedang menyampaikan pidato di hadapan jemaah yang di antaranya menyebut kader-kader Ansor Banser saat ini keturunan PKI.
"Karena dahulu yang membunuh ulama itu adalah Pemuda Rakyat PKI, ketika terjadi serangan balik oleh Banser, Banser membunuh orang-orang PKI. Maka, tidak semua orang-orang PKI itu tidak diselesaikan, terutama yang tokoh-tokohnya. Akibatnya tokoh-tokoh PKI masa lalu punya anak, punya cucu jadi pengurus Banser," ujar Alfian dalam video yang beredar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Tak Hanya Raih Emas Asian Games 2023, Lifter Rahmat Juga Pecahkan Rekor Dunia
- Tradisi Tiban, Ritual Warga Banyuwangi Saling Cambuk untuk Meminta Hujan
- Onana Lagi Onana Lagi, Blundernya Berandil pada Kekalahan MU dari Galatasaray
- Hilang Kontak di Luar Negeri, KPK Imbau Mentan segera Kembali ke Indonesia
Berita Pilihan
- Sah! DPR RI Sahkan Revisi UU IKN, Berikut 7 Poin Pentingnya
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
Advertisement
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Proyek Kereta Cepat Baru, Jakarta-Surabaya Hanya 3,5 Jam
- Situs OJK Sempat Down, Terserang Ransomware?
- Sah! MK Tolak Gugatan Formil, Pemerintah Lanjutkan UU Cipta Kerja
- Dorong ASN Pindah ke IKN, Jokowi: Ada yang Senang dan Ada yang Tidak
- Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Mentan Syahrul dan Menpora Dito Masuk Daftar?
- Sah! DPR RI Sahkan Revisi UU IKN, Berikut 7 Poin Pentingnya
- KPK Temukan Dokumen Febri Diansyah di Kementan, Berikut Penjelasannya
Advertisement
Advertisement