Advertisement
Bulan Depan, Wilayah Jawa Diprediksi Sudah Diguyur Hujan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Bulan depan hujan diprediksi sudah mengguyur wilayah Jawa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan awal musim hujan akan dimulai secara bertahap di akhir Oktober, dimulai dari wilayah Indonesia Barat.
Advertisement
"Sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada Januari dan Februari 2021 yaitu sebanyak 248 Zona Musim (ZOM)," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Dia menjelaskan, pemantauan BMKG hingga akhir Agustus 2020 terhadap anomali suhu muka laut pada zona ekuator di Samudera Pasifik menunjukkan adanya potensi La Nina yang berpotensi mengakibatkan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia pada saat musim hujan nanti.
Hal tersebut sejalan dengan prediksi institusi meteorologi dunia lainnya yang menyatakan ada peluang munculnya anomali iklim (La Nina). La Nina berkaitan dengan lebih dinginnya suhu muka laut di Pasifik ekuator dan lebih panasnya suhu muka laut wilayah Indonesia, sehingga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia dan menghasilkan peningkatan curah hujan.
Sementara itu di Samudra Hindia, pemantauan terhadap anomali suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD negatif. IOD negatif menandai suhu muka laut di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera lebih hangat dibandingkan suhu muka laut Samudra Hindia sebelah timur Afrika.
Hal ini juga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia dan menghasilkan peningkatan curah hujan, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian barat. Kondisi IOD negatif berpeluang bertahan hingga akhir 2020.
Kondisi La Nina dan IOD negatif tersebut diprediksi mengakibatkan sebagian wilayah Indonesia atau 27,5 persen ZOM berpotensi mengalami musim hujan yang cenderung lebih basah dari pada rerata klimatologisnya.
Meski secara umum kondisi musim hujan 2020/2021 di sebagian besar wilayah Indonesia yaitu pada 243 ZOM atau 71 persen diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya.
Deputi Klimatologi BMKG, Herizal menjelaskan, datangnya musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan Angin Timuran yang bertiup dari Benua Australia (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia).
Ia menambahkan bahwa peralihan angin monsun diprediksi akan dimulai dari wilayah Sumatera pada Oktober 2020, lalu wilayah Kalimantan, kemudian sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara pada November 2020 dan akhirnya Monsun Asia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada Desember 2020 hingga Maret 2021.
Dari total 342 ZOM di Indonesia, sebanyak 34,8 persen diprediksi akan mengawali musim hujan pada Oktober 2020, yaitu di sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Sebanyak 38,3 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada November 2020, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Sementara itu 16,4 persen di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTB, NTT dan Papua akan masuk awal musim hujan di bulan Desember 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Cegah Kecurangan Pengisian BBM, Polres Kulonprogo Cek SPBU
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
- Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
Advertisement
Advertisement