Advertisement
APD Buatan Indonesia Serbu Kawasan Eropa dan AS

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Negara-negara di kawasan Amerika dan Eropa disasar eksportir alat pelindung diri (APD) sebagai negara tujuan ekspor, pascadicabutnya ketentuan larangan ekspor produk tersebut.
Adapun, ekspor APD Indonesia memperlihatkan tren positif sejak Kementerian Perdagangan mencabut larangan ekspor sejumlah produk penanganan Covid-19 pada pertengahan Juni 2020 lewat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2020 tentang Ketentuan Ekspor Bahan Baku Masker, Masker, dan Alat Pelindung Diri.
Advertisement
Dalam perkembangannya, ekspor ke kawasan Eropa dan Amerika Serikat berpotensi meningkat lantaran menjadi bidikan utama eksportir Tanah Air.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pakaian pelindung medis (coverall) dengan kode HS 62101019 naik 72,1 persen dari US$331.679 pada Juni menjadi US$571.199 pada Juli.
Ekspor terbesar terjadi untuk pengiriman ke Belanda dengan nilai US$254.049 yang kemudian disusul ekspor ke Jepang senilai US$125.000 dan ke Belgia dengan nilai US$94.227.
Meski mengalami penurunan selama Juni-Juli, ekspor masker nonmedis ke Amerika Serikat menjadi kontributor terbesar. Ekspor masker nonmedis pada Juni tercatat mencapai US$12,78 juta ke Negeri Paman Sam atau mencapai 69 persen dari total ekspor periode tersebut yang bernilai US$18,44 juta. Ekspor dalam jumlah besar juga tertuju ke Inggris dengan nilai US$2,03 juta.
Pelaku usaha dalam negeri mengamini bahwa permintaan ekspor dari Amerika Serikat dan Eropa mendominasi pengiriman. Meski demikian, perluasan ekspor ke negara dan kawasan lain tetap terbuka lebar.
“SRIL membuka peluang ekspor sejak pertengahan tahun. Sejauh ini inquiry sudah ditemukan ke Eropa dan Amerika,” kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) Joy Citradewi kepada Bisnis, Minggu (6/9/2020).
Hal senada disampaikan pula oleh Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk. Anne Patricia Sutanto yang menyebutkan bahwa ekspor APD perusahaan ke depannya akan didominasi ke Eropa dan Amerika Serikat. Meski demikian, dia menyatakan perusahaan juga bakal menjajal pasar potensial lain seperti Afrika dan Timur Tengah.
“Kebetulan permintaan lebih banyak dari sana. Selain itu karena di Asia juga bersaing dengan negara produsen yang juga banyak,” kata Anne kepada Bisnis.
Pan Brothers telah mulai melakukan ekspor APD untuk jenis masker nonmedis dengan kode HS 63079090 sejak April. Selain itu, perusahaan juga memproduksi pakaian pelindung medis, baik yang bersifatwashable maupun sekali pakai.
Mengutip data World Integrated Trade Solution (WITS) World Bank, Indonesia memang tak masuk jajaran utama negara eksportir produk garmen medis dengan kode HS 621010. Pada 2018, Indonesia hanya menempati peringkat ke-16 dari total nilai US$14,33 juta.
Nilai ekspor ini terpaut jauh dengan negara Asia lain seperti Vietnam yang pada 2018 mengekspor pakaian medis dengan nilai US$85,19 juta atau China yang bertengger di posisi pertama dengan nilai ekspor sebesar US$926,45 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Polres Bantul Siapkan strategi Urai kemacetan Jelang Nataru
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Fenomena Unik, Air Sebuah Kolam di Hawaii Berubah Warna Menjadi Pink
- Pekan Depan, Dewas KPK Gelar Sidang Etik untuk Firli Bahuri
- TNI Kedepankan Operasi Teritorial Hadapi KKB Papua, Panglima: Hard Approach Pilihan Terakhir
- Jasa Marga Siapkan Antisipasi Kepadatan di Tol Trans Jawa saat Libur Nataru
- Merapi Luncurkan Guguran Awan Panas, Boyolali Hujan Abu
- Dugaan Pelanggaran Etik Firli Bahuri Segera Disidangkan Dewas KPK
- Presiden Dapat Laporan Ada Jaringan TPPO dalam Arus Pengungsi Rohingya
Advertisement
Advertisement