Jokowi: 70 Juta Lebih Anak Indonesia Merasakan Dampak Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menagatakan lebih 70 juta anak Indonesia merasakan dampak pandemi global Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi lewat akun Instagramnya @jokowi, saat mengucapkan selamat Hari Anak Nasional kepada anak-anak di Indonesia.
Advertisement
Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli, dan tahun ini mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
“Mereka tak lagi bebas bermain bersama kawan-kawan sebaya. Sebagian mereka harus belajar dari rumah pada hari sekolah.Bagaimana pun, anak-anak adalah masa depan bangsa ini. Mereka harus mendapatkan perlindungan. Di pundak merekalah, terpanggul harapan akan Indonesia yang maju,” tulis Jokowi.
BACA JUGA : Ada Anak 1 Tahun, 3 Warga Banguntapan Positif Terinfeksi
Adapun Kemenkes lewat akun Instagram @kemenkes_ri menyebut tema Hari Anak Nasional tahun ini menggambarkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk tetap melindungi 79,5 juta anak di Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr Fidiansjah SpKJ MPH mengatakan bahwa 7.008 anak di Indonesia terpapar Virus Corona penyebab Covid-19.
Fidiansjah menjelaskan bahwa yang dimaksud anak adalah orang berusia di bawah 18 tahun, dan angka 7.008 orang anak itu adalah 8,1 persen dari kasus Corona di Indonesia.
Saat berbicara dalam dialog Status Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja di Masa Pandemi yang digelar secara daring yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (20/7/2020), Fidiansjah mengatakan bahwa dari 7.008 anak terpapar Virus Corona itu, sebanyak 8,6 persen dirawat, 8,3 persen sembuh, dan 1,6 persen meninggal.
BACA JUGA : Balita Dua Tahun Asal Bantul Terinfeksi Corona Setelah
Jumlah populasi anak di Indonesia sebanyak 79,5 juta orang atau 30,1 persen dari populasi penduduk Indonesia.
“Ini menjadi bagian tak terpisahkan dari paparan Covid-19. Efeknya terhadap kesehatan jiwa anak, selama PSBB ada anak yang tak bisa mengakses pembelajaran jarak jauh secara daring,” ujarnya.
Akibat pandemi Covid-19, perayaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2020 jadi berbeda dari tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar mengatakan, Hari Anak Nasional tahun 2020 bakal diselenggarakan secara daring.
"Bahwa hari ini dan 23 Juli 2020 nanti kita masih dalam pandemi Covid-19, situasi ini harus kita sesuaikan untuk merayakan Hari Anak Nasional. Istimewa karena harus mengikuti protokol dan perayaannya akan didesain virtual," kata Nahar, Senin (20/7/2020).
"Kenapa terlindungi, karena dari 79 juta lebih anak Indonesia, di antaranya adalah anak-anak banyak yang harus dapat perlindungan khusus terutama yang dalam situasi darurat seperti ini. Kami akan mengedepankan isu ini karena anak-anak dalam situasi tertentu perlu kita perhatikan dan lindungi dengan harapan kita bisa menyiapkan masa depan anak-anak sebaik mungkin," ungkapnya.
Staf Perlindungan Anak Unicef Derry Fachrizal Ulum menambahkan, karena anak-anak ikut terdampak dari sisi sosial, belajar, pengasuhan, membuat perayaan Hari Anak Nasional harus dilaksanakan daring dari rumah masing-masing.
"Ini untuk memastikan anak-anak tetap terlindungi tapi tetap gembira di rumah. Misalnya sebelumnya dirayakan di mana, sekarang di rumah saja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
- Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement