Advertisement
Vaksin Corona Buatan China Akan Disuntikkan ke 1.620 Warga Indonesia untuk Uji Klinis
Ilustrasi vaksin. - Reuters
Advertisement
Hariajoga.com, JAKARTA--Vaksin Corona buatan China dilakukan uji klinis di Indonesia.
Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 menyatakan uji klinis tahap III untuk vaksin kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac Biotech, China, ditargetkan selesai pada Januari 2021.
Advertisement
"Tadi kita sudah ketemu Pak Presiden, beliau sangat mendukung uji klinis vaksin ini dan sangat membantu apapun kebutuhannya sehingga kami sangat optimis. Kami rencanakan uji klinis ini selesai bulan Januari," kata Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Kusnandi yang juga dosen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran mengatakan akan ada 1.620 orang relawan yang akan ikut uji klinis tahap ketiga tersebut.
"Selanjutnya akan dilakukan tindakan-tindakan penyuntikan yang akan dilakukan oleh departemen kesehatan. Saya harus melakukan pengujian vaksin betul-betul efektif dan aman dan dalam perhitungan statistik saya akan mengumpulkan kurang lebih 1.620 orang," tambah Kusnandi.
Menurut dia, 1.620 orang itu berusia 18-59 tahun dan harus sehat.
"Orang itu pasti diperiksa dulu dengan teliti, diperiksa darahnya, diperiksa jantungnya, diperiksa paru-parunya, kalau sudah sehat baru bisa ikut penelitian ini. Harapan saya semuanya baik dan penelitian ini akan selesai pada bulan Januari," ungkap Kusnandi
Mereka yang berminat untuk ikut akan direkrut secara sukarela.
"Siapa saja yang mau bisa, kami punya kantong-kantong penelitian, akan kami beri brosur siapa yang ingin ikut penelitian kami silakan mendaftar, itu sukarela," tambah Kusnandi yang sudah meneliti vaksin sejak lebih dari 20 tahun dan telah mengerjakan 32 kali uji klinis vaksin di Indonesia itu.
Menurut Kusnandi, uji klinis tahap III vaksin COVID-19 dari Sinovac itu juga dikerjakan bersama-sama dengan negara lain seperti India, Bangladesh, negara-negara Afrika dan Amerika Latin.
"Uji klinis I dan II dilakukan di China dengan hasil yang baik, sekarang uji klinis ketiga dilakukan di beberapa negara dengan harapan hasilnya baik sehingga vaksin ini bisa dipergunakan," ungkap Kusnandi.
Kusnandi mengakui Presiden Jokowi meminta uji klinis dapat dipercepat menjadi hanya 3 bulan saja tapi ia menolaknya.
"Presiden mengatakan diusahakan vaksin ini cepat ada kalau bisa 3 bulan. Saya sampaikan tidak bisa 3 bulan karena kita harus melakukan dengan hati-hati dan dengan benar karena untuk uji klinis medis ada tata cara yang sudah diatur WHO, tidak boleh dipercepat karena nanti akhirnya tidak baik, malah vaksin ini tidak terpantau efek sampingnya dan manfaatnya," tambah Kusnandi.
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac tersebut tiba di Indonesia pada Minggu (19/7/2020). Di Indonesia, BUMN farmasi Bio Farma rencananya akan memproduksi dan mendistribusikan vaksin tersebut bila uji klinis berhasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Terbitkan Buku, GKR Hemas Dorong Penguatan DPD dan Otonomi Daerah
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tanggapan GoTo Terkait Penyusunan Perpres Mengatur Ojek Online
- 81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
- Sejumlah Anggota Polda Metro Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Anton Fase Pulih dari Cedera, Berpotensi Perkuat PSIM Jogja vs Persik
- Jumlah Penerima MBG Sentuh Angka 40 Juta di Akhir Oktober 2025
- Droping Air Bersih di Gunungkidul Dihentikan
- Masyarakat Diimbau Tak Tergiur Tawaran Lowongan Kerja di Medsos
Advertisement
Advertisement



