Potensi Penularan Corona di Asrama Pendidikan Jadi Perhatian Pemerintah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus penularan virus Corona (Covid-19) di asrama pendidikan tengah menjadi perhatian pemerintah.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, Presiden Jokowi juga berpesan kepada jajarannya untuk menjaga penularan Covid-19 pada kegiatan pendidikan berbasis asrama. Hal itu dilakukan menyusul adanya kasus penularan di asrama pendidikan militer yaitu Sekolah Calon Perwira (Secapa) di kota Bandung dan Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Kodiklat TNI AD di Cimahi, Jawa Barat.
“Ini juga diingatkan semua boarding school termasuk pesantren untuk hati-hati, sekali lagi hati-hati dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan berbasis asrama, karena kalau ada satu orang saja yang terpapar maka potensi terpapar yang lain pun sangat tinggi,” kata Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (13/7/2020).
Seperti diketahui, 1.280 orang di lingkungan Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 991 orang di antaranya adalah perwira siswa, 289 staf dan anggota keluarga Secapa AD.
Selain itu, Pusdikpom Kodiklat TNI AD di Cimahi juga melaporkan sekitar 100 personil positif Covid-19. Di antaranya, sebanyak 74 siswa dan 25 anggota yang berdinas di Pusdikpom AD. Mereka terkonfirmasi positif setelah adanya tes swab tahap pertama.
Adapun, klaster Secapa AD Bandung menjadi pemicu lonjakan penambahan kasus per hari pada Kamis (9/7/2020). Sekolah militer tersebut menyumbang 48 persen dari total nasional.
Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, sejak 8 Juli hingga 12 Juli 2020, penambahan kasus Covid-19 per hari lebih dari 1.500 orang. Bahkan, kasus positif Covid-19 sempat menembus rekor tertinggi yaitu 2.657 orang pada 9 Juli 2020.
Pada periode yang sama pasien Covid-19 yang meninggal dunia per hari merangkak naik dalam 5 hari terakhir. Pada 8 Juli hingga 12 Juli, pasien yang meninggal dunia secara berurutan, 50 orang, 58 orang, 52 orang, 66 orang, dan 71 orang.
Namun, berita baiknya jumlah kasus sembuh per hari juga sedikit naik dari rata-rata 5 hari sebelumnya. Secara berurutan, dalam lima hari terakhir sejak 8 Juli 2020, jumlah kasus sembuh per hari sebanyak, 800 orang, 1.066 orang, 878 orang, 1.190 orang, dan 919 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah
- Soal Pengganti Zainudin Amali Sebagai Menpora, Presiden Jokowi Inginkan Sosok Muda
- Sopir Ngantuk Jadi Penyebab Kecelakaan yang Membuat Syabda Meninggal
- Ibu Syabda Perkasa Juga Meninggal Dunia Karena Kecelakaan
Advertisement

Gunungkidul Masuk Kabupaten Kreatif di Indonesia Versi Kemenparekraf
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah
- Hari Ini 20 Maret, 421 Tahun Lalu VOC Pertama Kali Didirikan
- Xi Jinping Pergi ke Rusia untuk Temui Vladimir Putin
- Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp7 Miliar, Guru Besar UGM Sebut Fitnah
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
- Subsidi Motor Listrik Resmi Berlaku, Mobil Listrik Meluncur 1 April
Advertisement