Advertisement
Timbulkan Kerumunan, Pos Indonesia Diminta Perbaiki Penyaluran Bansos Tunai

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah pusat mulai disalurkan kepada masyarakat. Proses penyaluran melalui PT Pos tersebut ternyata menimbulkan masalah baru, karena banyaknya masyarakat penerima BST yang berkerumun saat pencairan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di kantor Pos. Beberapa kali, Ganjar melakukan sidak ke kantor Pos saat penyaluran BST berlangsung.
Advertisement
Ganjar sebelumnya sudah melakukan sidak di Kantor Pos Besar Semarang yang ada di kawasan Pasar Johar Semarang. Di sana, dirinya melihat antrean panjang masyarakat saat pencairan BST yang tidak memperdulikan jaga jarak. Mereka berdiri berhimpitan untuk menunggu giliran. Saat itu, Ganjar pun tegas meminta masyarakat jaga jarak dan menegur petugas agar segera melakukan penataan.
Selasa (9/6/2020) pagi, Ganjar kembali sidak ke kantor Pos melihat proses pembagian BST di Kantor Pos Erlangga Kota Semarang. Di tempat itu, ia melihat proses pencairan BST sudah lebih bagus, meskipun ada beberapa yang masih nekat duduk berhimpitan saat mengantre.
"Ibu, ini kan kursinya ada tanda silangnya, kenapa masih diduduki. Ayo pindah. Petugas tolong tertibkan yang semacam ini, ini tidak boleh. Yang tegas saja," kata Ganjar.
Selain masyarakat, Ganjar juga menyoroti petugas Pos yang tidak dilengkapi dengan pelindung memadai. Jarak antara petugas yang melayani dengan masyarakat terlalu dekat, tanpa ada tabir penyekat antara keduanya. Petugas hanya memakai masker kain seadanya, tanpa sarung tangan ataupun face shield.
"PT Pos harus memperbaiki itu. Dari sisi jarak dan penerapan disiplin. Mesti ada pelapis yang membatasi petugas dengan masyarakat agar mereka aman. Petugas juga harusnya memakai sarung tangan, karena tiap hari pegang uang, KTP, berkas-berkas dari banyak masyarakat," tegasnya.
Pembagian BST lanjut Ganjar memang menjadi perhatiannya akhir-akhir ini. Ia mengatakan banyak mendapat laporan tentang kerumunan saat pencairan BST berlangsung. Di beberapa tempat bahkan antrean pembagiannya mengular panjang.
"Saya melihat dan mendapat laporan beberapa hari ini memang begitu (terjadi kerumunan). Makanya saya beberapa kali sidak untuk melihat. PT Pos memang harus memperbaiki, bisa diatur jadwal pengambilannya, penambahan personil dan melakukan perbaikan-perbaikan lainnya. Kalau saya lihat tadi, personilnya memang kurang, harus ada penambahan," tuturnya.
Pihaknya lanjut Ganjar sudah melakukan komunikasi dengan pengurus PT Pos terkait hal itu. Sekda Jateng lanjut Ganjar sudah menelpon Kepala Kanwil PT Pos Jateng untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secepatnya.
"Sudah, sudah kami komunikasikan untuk segera melakukan perbaikan. Makanya hari ini saya cek lagi, ternyata sudah agak bagus karena antrean sudah agak tertib meskipun masih ada yang berkerumun sedikit. Saya minta ditegasi saja agar semuanya aman," katanya. (k28)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Sempat Didiskualifikasi, Tim Basket Putra Gunungkidul Akan Tanding Ulang dengan Bantul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hari Ini Ada Demo, Polisi Kerahkan 4.562 Personel Amankan Jakarta
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement