Advertisement
Arab Saudi Akan Gelar Ibadah Haji 2020 Simbolis, Jemaah Dibatasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Masih tingginya penyebaran wabah Covid-19, Pemerintah Arab Saudi akan membatasi jumlah jemaah calon haji secara drastis.
Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa ritual tahunan umat muslim yang akan dilaksanakan pada akhir Juli itu akan lebih bersifat simbolis karena jumlahnya sangat terbatas.
Advertisement
Setiap tahun sekitar 2,5 juta jemaah calon haji melaksanakan ibadah tersebut dengan mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Mekah dan Madinah untuk masa sekitar seminggu. Ibadah tersebut diwajibkab satu kali seumur hidup bagi kaum muslim yang mampu melaksanakannya.
Menurut sumber itu, selain akan dilaksanakan secara simbolis dengan jumlah jemaah sangat terbatas pada tahun ini, pembatasan juga akan diberlakukan bagi jemaah yang lebih tua. Selain itu akan ada pemeriksaan kesehatan tambahan.
Meski sejumlah pejabat mendorong pembatalan pelaksanaan ibadah haji, para pejabat lainnya mempertimbangkan untuk mengizinkan hingga 20 persen dari kuota jamaah reguler masing-masing negara, menurut sumber lain yang akrab dengan masalah tersebut Seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (9/6/2020).
Sementara itu, ArabNews.com melaporkan bahwa Arab Saudi mencatat 3.369 kasus baru wabah Covid-19. Angka itu menunjukkan jumlah kasus harian tertinggi sejak penyebaran wabah itu pada awal Maret lalu.
Kejadian itu bertepatan dengan langkah pihak berwenang untuk menutup 71 masjid di kota-kota di seluruh negara itu setelah 19 orang jemaah dan pegawai masjid ditemukan mengidap virus tersebut.
Para pejabat kesehatan juga mengumumkan bahwa 34 orang lainnya meninggal akibat terpapar wabah tersebut sehingga menjadikan angka kematian di negara itu menjadi 746 orang.
Kasus-kasus terbaru yang terkait dengan masjid mendorong Kementerian Urusan Islam, Dawah dan Bimbingan untuk menutup 71 masjid untuk memungkinkan dilakukan desinfeksi dan sterilisasi.
Pada 31 Mei, Arab Saudi telah memberi lampu hijau untuk pembukaan kembali 90.000 masjid di kerajaan itu yang telah ditutup selama dua bulan.
Hanya saja pembukaan rumah ibadah itu dengan syarat bahwa para jamaah menjaga jarak dua meter selain wajib menggunakan masker wajah dan membawa sajadah sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
Advertisement

Di Mal Pelayanan Publik Kota Jogja Ada Loket Konsultasi untuk Konsultasi Izin APK Pemilu 2024
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Jokowi Tunjuk Marthinus Hukom jadi Kepala BNN, Ini Profil Singkatnya
- Arus Lalu Lintas Cenderung Landai, Tak Ada Diskon Tarif Tol Saat Libur Nataru
- Ditjen Hubdat Gelar Mudik Gratis saat Libur Natal dan Tahun Baru, Begini Cara Daftarnya
- Besok, Polda Metro Jaya Kembali Panggil Tersangka Firli Bahuri
- Jokowi Tepis Tudingan Agus Rahardjo yang Mengaku Dimarahi dan Diminta Hentikan Kasus E-KTP
- Jokowi Perintahkan Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
- Evakuasi Pendaki Terkendala karena Gunung Merapi Masih Erupsi
Advertisement
Advertisement