Advertisement
Risma Klaim UMKM Surabaya Bisa Bertahan di Masa Pandemi
Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan ratusan usaha mirko kecil menengah (UMKM) di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur tetap bisa bertahan meski harus berjuang di tengah pandemi Covid-19.
"Tuhan memberikan kesempatan kepada semuanya untuk belajar dalam kondisi yang tersulit sekalipun," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Senin (6/1/2020).
Advertisement
Menurut dia, situasi seperti saat ini mungkin UMKM di Surabaya berada di situasi yang kurang bagus. Namun, lanjut dia, harus diingat bahwa ketika dahulu pihaknya memulai program Pahlawan Ekonomi pada 2010 kondisinya juga tidak terlalu bagus.
Hal ini, lanjut dia, dikarenakan kebanyakan para pelaku UMKM yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi terkadang tidak punya kepercayaan diri, kapasitas yang bagus dan kualitas produk yang pas-pasan.
"Itu saya merasa memang berat dan apakah saya mungkin bisa? Ternyata sudah 10 tahun berlalu kita berhasil dan sukses. Bahkan mungkin melebihi mereka yang memiliki modal besar dan bahkan bisa dikatakan sekarang kita bisa bersaing dengan mereka," ujarnya.
Risma mengatakan pada saat ini mungkin pelaku UMKM merasa mendapatkan cobaan. Namun, lanjut dia, kalau dilihat lebih jernih dan secara jauh lagi, justru saat ini Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar dalam kondisi yang tersulit sekalipun.
Sehingga, kata dia, apabila nantinya mendapatkan cobaan atau gangguan selain pandemi ini, maka sudah bisa bertahan. "Jadi, kalau suatu ketika dalam perjalanan usaha kita mendapatkan cobaan, kita sudah lebih siap dan lebih bertahan karena kita sudah bisa bertahan dan mendapatkan pelajaran dari Tuhan," ujarnya.
Risma juga mencontohkan apabila dulu belum berpikir untuk melakukan transaksi daring, maka harus dipikirkan untuk memanfaatkan lebih efektif lagi transaksi daring. Termasuk pula ketahanan pangannya yang sebelumnya hanya bisa bertahan sebulan, harus dipikirkan bisa bertahan tiga bulan tanpa menggunakan bahan kimia.
"Termasuk cara mengemasnya juga harus dipikirkan kalau seandainya mau dikirim melalui perahu atau pesawat. Termasuk pula manajemen keuangannya juga harus dipikirkan," kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya Wiwiek Widayati sebelumnya mengatakan selama pandemi pelaku UMKM di Surabaya diajak berkolaborasi mulai dari pembuatan masker, Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju hazmat dan face shield, hingga produk olahan makanan yang kemudian disalurkan kepada warga terdampak COVID-19.
"Kami terus berupaya memberdayakan UMKM. Apalagi situasi saat ini sektor ekonomi dan dunia usaha berdampak begitu besar," katanya.
Wiwiek merinci untuk produk kering tempe, Pemkot Surabaya melibatkan hampir 165 UMKM. Sedangkan abon, ada sekitar 10 UMKM, dan sambal pecel 49 UMKM. Untuk pembuatan APD ada 11 UKM dan masker kurang lebih ada 41 UKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wabup Kulonprogo Turun Langsung Ikut Ronda Bersama Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- Korut Kecam Latihan Militer Bersama Korsel, Jepang dan AS
- Soal Kecelakaan di Bromo, Kemenhub Tunggu Hasil Investigasi KNKT
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Pemerintah Alokasikan Rp9 Triliun Untuk Perbaikan Jalan Inpres
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
Advertisement
Advertisement