Advertisement
Waduh, Jumlah Perokok Anak di Tanah Air Berisiko Terus Naik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Jumlah perokok anak di Tanah Air bisa jadi meningkat karena keberadaan harga rokok yang murah.
Menurut Yuliati Umrah, Direktur Eksekutif Arek Lintang di Surabaya saat ini anak-anak masih dapat mengakses rokok secara bebas dan terbuka, dinana seharusnya dikendalikan agar tidak menyasar anak-anak.
Advertisement
“Salah satu faktor pendorong anak dan remaja merokok adalah adanya rokok murah yang dijual dengan harga di bawah banderol di pasaran,” ujarnya pada webinar bertajuk Tembakau dan Produk Turunannya, serta Implikasinya Pada Perlindungan Anak yang digelar oleh Yayasan Arek Lintang (ALIT) Indonesia di Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
Belum lagi, rokok masih dijual secara bebas dan dekat dengan lingkungan sekolah. ALIT menilai terdapat tiga hal yang membuat anak-anak terpapar rokok yaitu harga yang murah, ketersediaan produk, serta tingkat edukasi yang rendah.
Selama ini, kata Yuliati, pemerintah menaikkan cukai untuk mengendalikan konsumsi rokok. Namun pada kenyataannya, di pasaran masih banyak rokok yang didiskon serta dijual jauh di bawah harga pita cukai. Itulah sebabnya Yuliati berharap pemerintah dapat lebih tegas menjalankan berbagai aturan yang telah dibuat terkait dengan zona penjualan dan distribusi produk. Selain itu dia meminta agar pemerintah serius dalam mengawasi penjualan rokok murah demi menutup akses rokok dari anak-anak.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan perlindungan konsumen khususnya anak-anak seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah. Dia berharap pemerintah secara tegas mengawasi perlindungan anak dari bahaya rokok.
Selama ini, menurut dia, pemerintah memang menetapkan aturan untuk mengendalikan konsumsi tembakau di Indonesia, salah satunya adalah dengan penetapan tarif cukai yang tinggi. Tapi hal itu tidak menjamin berkurangnya jumlah perokok anak.
Sementara itu, Ketua Indonesia Lawyer Association on Tobacco Control (ILATC) Muhammad Joni mengatakan bahwa perlindungan anak dari rokok adalah kepentingan yang harus diutamakan. Menurutnya harga rokok masih termasuk murah di Indonesia sehingga anak-anak masih bisa menjangkaunya.
“Menjaga dan melindungi anak adalah menjaga kehidupan itu sendiri. Kita semua harusnya jadi aktor dalam perlindungan anak, termasuk melindungi anak dari bahaya rokok,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
Advertisement