Advertisement
Kombinasi Obat Baru Virus Corona Diuji Coba

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Montefiore Health System Albert Einstein College of Medicine memulai tahap lanjutan dari Adaptive Covid-19 Treatment Trial (ACTT) untuk mengevaluasi metode perawatan orang yang terinfeksi dan mengalami kondisi parah.
Dilansir dari Science Daily, Rabu (27/5/2020) tahap selanjutnya yang dikenal dengan ACTT 2 disponsori oleh National Intitute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) yang merupakan organisasi di bawah pimpinan Anthony Fauci.
Advertisement
Pada bulan Maret, Montefiore adalah lokasi pertama di New York yang bergabung dengan uji coba multicenter, yang mengevaluasi obat remdesivir yakni obat antivirus spektrum luas yang diberikan secara intravena.
Hasil awal dari uji coba yang diumumkan pada April di New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa pasien dengan Covid-19 yang menerima remdesivir pulih dalam 11 hari dibandingkan dengan pasien kelompok plasebo yang pulih dalam 15 hari.
Menindaklanjuti hasil remdesivir yang menjanjikan itu, uji coba sekarang sedang mempelajari bagaimana remdesivir yang dikombinasi dengan baricitinib atau plasebo dalam uji coba acak. Baricitinib dipasarkan untuk mengurangi peradangan terkait dengan rheumatoid arthritis.
Para peneliti ingin mengetahui apakah baricitinib yang dikombinasikan dengan remdesivir dapat mencegah atau mengurangi bagai sitokin hiper-inflamasi yang secara fatal dapat membanjiri paru-paru dan bagian tubuh lainnya dengan Covid-19, ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap infeksi.
“Yang mengkhawatirkan adalah bahwa beberapa orang respons imun terharap virus coronanya bisa lebih mematikan daripada infeksi itu sendiri, dan belum ada pengobatan yang diketahui untuk ini,” kata Barry Zingman, profesor kedokteran di Einstein College of Medicine.
Dia melanjutkan memasukkan baricitinib dalam percobaan kami dapat mengurangi peradangan terkait Covid-19 dan menggabungkan baricitinib dengan remdesivir dapat menghasilkan pilihan pengobatan yang lebih efektif untuk orang yang terkena penyakit ini dengan parah.
Dilaporkan, pasien yang terdaftar dalam ACTT 2 dirawat di rumah sakit dengan infeksi virus corona dan komplikasi paru-paru yang dikonfirmasi di lab. Komplikasi tersebut termasuk di antaranya suara kuat ketika bernapas, kebutuhan oksigen tambahan, sinar x yang menunjukkan pneumonia.
Nantinya, semua pasien akan menerima remdesivir secara intravena hingga 10 hari. Adapun, setengah dari pasien juga akan diberikan baricitinib dari mulut, dengan setengah sisanya menerima plasebo yang identik masing-masing hingga 14 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

a New Chapter Of Excellence: Fresh Look , Better Service , Four Star Standart
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Pemerintah Janjikan Seluruh Sekolah Rakyat Terkoneksi Internet, Koneksi Perdana di Bantul dan Sleman
Advertisement
Advertisement