Advertisement
Kepala BPIP 'Puasa Bicara', Pengamat: Sangat Tidak Bijak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Keputusan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi untuk berpuasa bicara selama satu tahun tidaklah bijak, mengingat dia merupakan pejabat publik yang memiliki tanggung jawab menyampaikan hasil kinerja. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing.
"Menurut saya itu sangat tidak bijak, sebagai pejabat publik dia harus bertanggungjawab kepada tugas-tugasnya," ujar Emrus saat dihubungi Antara, Minggu (1/3/2020).
Advertisement
Selaku Kepala BPIP, Yudian sebelumnya sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama, bukannya kesukuan.
Pernyataan itu mengundang reaksi beberapa pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia yang mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencopot dia dari jabatan kepala BPIP. Atas hal itulah Yudian memutuskan untuk berpuasa bicara di depan publik.
Menurut Emrus, jika tujuan Yudian berpuasa bicara selama satu tahun sebagai bentuk instrospeksi diri atas perkataan kontroversial yang pernah dia ucapkan, maka hal tersebut terlalu berlebihan.
Sebagai seorang pimpinan lembaga yang salah satu tugasnya membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, Yudian harus lebih sering berbicara di depan publik tentang wawasan ideologi Pancasila yang tidak kontradiktif dengan ajaran agama manapun. Dia dinilai memiliki tanggung jawab untuk terus menyuarakan hal tersebut.
"Saya berani mengatakan, satu detik pun tidak boleh berhenti mewacanakan tentang Pancasila kita. Kalau memang itu momentum yang pas, tidak boleh tutup mulut atau diam, tidak boleh. Sebagai pejabat publik dia harus menyampaikan tanggung jawabnya itu," ujar pria yang juga menjabat direktur eksekutif Lembaga Emrus Corner itu.
Lebih lanjut Emrus mendorong agar Yudian tidak trauma menyampaikan wacana tentang ide dan gagasannya mengenai wawasan ideologi Pancasila di depan publik.
Dia juga menyarankan agar Yudian lebih banyak belajar tentang tata cara berkomunikasi di ruang publik agar tidak terjadi keseleo lidah dalam menyampaikan gagasan di kemudian hari. "Sebagai kepala BPIP dia perlu mempunyai kemampuan, kedewasaan komunikasi di ruang publik," ujar Emrus.
Sebelumnya Kepala BPIP Yudian Wahyudi, memutuskan untuk "puasa bicara" selama setahun guna menghindari kesalahan saat berbicara di depan publik. "Kira-kira setahunlah [puasa bicara], saya belajar dulu. Semua yang permulaan khan sulit ya. Harus belajar dulu, mengamati-amati dulu," kata dia, saat menolak permintaan wawancara sejumlah awak media di Kompleks Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jogja, Sabtu (29/2/2020).
"Nanti rencananya kalau ada gini [wawancara] harus pakai draft agar saya tidak kepleset-lah. Ini demi kebaikan republik," kata dia.
Selaku kepala BPIP, ia juga mengaku telah mendapat imbauan dari DPR agar menggunakan naskah tertulis yang disiapkan humas sebagai panduan saat menyampaikan pernyataan di depan publik. "Itu yang namanya kalau dalam Islam amar ma'ruf nahi munkar. Amar ma'ruf itu DPR memerintahkan kepada saya melakukan yang baik-baik. Kalau di depan publik pakai draft gitu, pakai humas kaya gitu jadi subjektivitas saya tidak terlalu menonjol," kata dia.
"Yang dibilang munkar ya tadi. Kalau kepleset ngomong kan munkar, dalam arti luas. Jadi saya terima ini sebagai nasihat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Anak Bendahara Umum DPP PAN Akhirnya Resmi Maju Lagi di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gunung Ruang Meletus, Warga Pesisir Pantai Diungsikan Hindari Potensi Tsunami
- KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
Advertisement
Advertisement