Advertisement
Ikatan Ahli Bencana: Indonesia Butuh Sosok Ganjar Lain Agar Aman
 Ganjar Pranowo. - Ist
                Ganjar Pranowo. - Ist
            Advertisement
Harianjogja.com, BOGOR - Komitmen dan keseriusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam penanggulangan bencana mendapat apresiasi. Bahkan, Ganjar disebut sebagai salah satu pemimpin yang paling berkomitmen dalam pelaksanaan program penanggulangan bencana di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Ikatan Ahli Bencana (IAB), Hendro Wardono saat acara Seminar Nasional Ketangguhan Bencana yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Bogor, Senin (3/2/2020). Dalam acara itu, Ganjar menjadi satu-satunya gubernur yang didapuk menjadi pembicara.
Advertisement
"Salah satu komponen paling penting untuk mewujudkan daerah tangguh bencana adalah kemampuan eksekusi dan implementasi program. Pak Ganjar punya itu semua. Makanya saya bilang, kalau di Indonesia ini ada 10 orang seperti beliau dan ditaruh di daerah-daerah rawan bencana, maka akan aman," kata Hendro, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (4/2/2020).
Direktur Pusat Studi Bencana dan Lingkungan Universitas Dr. Soetomo Surabaya ini menerangkan, selama ini banyak program dari pemerintah terkait penanggulangan bencana. Namun, program-program itu tidak diimplementasikan secara serius oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA
"Di daerah implementasinya kurang maksimal, makanya kita butuh orang seperti pak Ganjar lebih banyak di Indonesia ini untuk mengeksekusi program inovatif dari pusat. Karena sebagus apapun program, kalau tidak ada keseriusan pemimpinnya maka akan sia-sia," tambahnya.
Selama ini lanjut dia, Ganjar sudah memberikan contoh dan sesuatu yang berbeda dari pemimpin lain. Dengan komitmennya, Ganjar selalu berhasil mengeksekusi berbagai program yang diluncurkan untuk penanggulangan bencana.
Misalnya lanjut dia, komitmen Ganjar yang terus membuat desa tangguh bencana, pembentukan relawan-relawan bencana, pelatihan kebencanaan, mitigasi dan lain sebagainya.
"Pak Ganjar telah memberikan contoh. Beliau bermain dengan rasa. Potensi bencana apa yang sudah dipahami di daerahnya, dia langsung aksi. Tidak peduli apakah anggaran kurang, yang penting beliau berkreasi dan tidak mandeg meski tidak ada anggaran," tegasnya.
Orang-orang seperti Ganjar yang memiliki kemampuan rasa dan kemampuan mengeksekusi ini lanjut Hendro sangat minim di Indonesia. Untuk itu, dirinya mengatakan bahwa jika Indonesia memiliki 10 Ganjar yang diletakkan di daerah rawan bencana, maka Indonesia akan aman.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya dalam upaya penanggulangan bencana hanya berdasarkan rasa. Menurutnya, pemimpin bisa mengelak untuk tidak melakukan sesuatu karena keterbatasan biaya, tetapi hal itu tidak dapat ia lakukan.
"Rasanya tidak sampai, maka saya dengan segala upaya yang ada terus berusaha melakukan sesuatu. Kalau mengandalkan APBD saja memang tidak akan cukup, maka saya menggerakkan sektor lain seperti Baznas, filantropi, CSR dan lainnya," kata Ganjar.
Ganjar membenarkan bahwa dibutuhkan orang yang mau menggerakkan semua elemen untuk mendukung program penanggulangan bencana. Dan kepala daerah lanjut dia, adalah orang yang paling memiliki peran besar.
"Semua harus digerakkan, khususnya kepala daerah. Semua program dari pusat harus diimplementasikan di daerah agar optimal," tegasnya.
Dalam acara itu, BNPB mengeluarkan program baru bernama Keluarga Tangguh Bencana (Katana). Seketika itu juga, Ganjar langsung meminta modul dari BNPB untuk segera diterapkan di Jawa Tengah.
"Ini program bagus, bisa mengedukasi kebencanaan sampai ke tingkat keluarga. Maka tadi langsung saya minta modulnya, untuk diterapkan di Jateng. Nanti saya akan menggandeng semua komunitas seperti PKK, pengajian, relawan, pelajar dan lainnya untuk menjadi agen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Cuaca Ekstrem di Jogja, 2 Orang Luka Tertimpa Papan Nama Toko
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Cek Kesehatan, 2 Juta Anak Indonesia Terkena Gangguan Mental
- Pemilik Mobil Berlabel BGN Angkut Babi Akan Dilaporkan ke Polisi
- Gegara Main Judi Online, Penerima Bansos di Kulonprogo Diblokir
- Heboh Isu Motor Rusak Dikaitkan Pertalite-Etanol, Ini Pendapat Pakar
- Wali Kota Solo Resmi Melarang Beroperasinya Bajaj
- Tabrakan di JJLS Gunungkidul, Pemotor Tewas di Lokasi Kejadian
- Dasco Bertemu Abu Bakar Baasyir, Bahas Isu Kebangsaan
Advertisement
Advertisement





















 
            
