Advertisement
Pemerintah Masih Putar Otak untuk Pulangkan WNI di China
Advertisement
Harianjogja.com, CIMAHI -Â Hingga saat ini, pemerintah masih mencari cara untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan dan beberapa kota lainnya China.Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kota-kota tersebut masih diisolasi terkait wabah virus Corona (2019-nCoV).
Kementerian Luar Negeri mencatat ada 243 WNI di Provinsi Hubei, China. Angka tersebut diharapkan angka final, tapi tidak tertutup kemungkinan ada penambahan. Contohnya WNI yang bepergian ke wilayah itu tapi tidak melaporkan keberadaannya.
Advertisement
Dari total 243 WNI di China, 100 orang berada di pusat Wuhan. Sisanya, 143 orang, tersebar di kota-kota lainnya di Provinsi Hubei.
"Yang berkaitan dengan evakuasi WNI kita yang ada di Wuhan dan 15 kota lain, tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi, tetapi sekali lagi, kota-kota itu masih dikunci," kata Jokowi di Puskesmas Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).
BACA JUGA
Untuk saat ini, Jokowi mengatakan pemerintah intens berkomunikasi dengan WNI yang berada di Wuhan dan sekitarnya. Pemerintah juga mencari solusi untuk mengirimkan bantuan logistik.
"Tetapi yang paling penting komunikasi antara KBRI dan mahasiswa dan masyarakat yang ada di sana selalu terjalin dengan baik. Ini nanti mungkin dalam 4-5 hari baru urusan logistik yang akan dicarikan solusinya," ujar Jokowi.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan evakuasi WNI terkendala status daerah tersebut yang masih diisolasi. Ma'ruf menyebut pemerintah Jepang dan Amerika juga belum dapat mengevakuasi warganya.
"Sebenarnya kita pemerintah sudah artinya sudah menyiapkan untuk melakukan evakuasi itu ya, kita sudah. Tetapi sekarang Wuhan ini, sekarang ini menjadi daerah yang diisolir, sehingga tidak boleh ada orang masuk dan tidak boleh ada yang keluar," kata Ma'ruf di kantornya, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Ma'ruf menuturkan semua negara yang hendak mengevakuasi warganya masih menanti sikap pemerintah China. Bahkan Jepang, yang sudah mengirim pesawat untuk evakuasi, masih menunggu.
"Akibatnya, semuanya masih menunggu sikap pemerintah Tiongkok, bahkan yang dari Jepang, yang sudah kirim pesawat pun belum bisa dievakuasi. Kedutaan Besar Amerika yang sudah ditutup juga, mereka kabarnya belum bisa pulang, masih di Wuhan," sambungnya.
Meski demikian, Ma'ruf menerangkan pemerintah Indonesia tetap memperhatikan warganya di Wuhan, khususnya para mahasiswa. Dia menuturkan upaya diplomasi untuk evakuasi WNI masih terus dilakukan oleh kedua negara.
Sementara itu, TNI Angkatan Udara menyiagakan tiga pesawat untuk membantu mengevakuasi WNI terkait penyebaran wabah virus Corona di Wuhan, China. Tiga pesawat itu adalah dua unit Boeing 737 dan satu unit C130 Hercules.
"Kami sudah siapkan pesawat Boeing 737 dan C130 Hercules. Hal ini berdasarkan hasil rapat dua hari lalu bersama Kemenko Polhukam, Kemenkes, dan Kemenlu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama Fajar Adriyanto seperti dilansir Antara, Rabu (29/1).
Selain menyiagakan tiga unit pesawat, TNI AU menyiapkan personel dari batalion kesehatan. Namun, lanjut Fajar, pihaknya masih menanti instruksi dari Kemenlu karena sejauh ini pemerintah China melarang transportasi dari dan ke luar wilayah Wuhan.
"Nunggu dari Kemenlu bisa tembus enggak ke pemerintah sana agar kita bisa berangkat atau tidak, yang jelas TNI AU siap 24 jam," kata Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Hari Ini, Jumat 26 Desember 2025
- Agak Laen: Menyala Pantiku! Tembus 9,15 Juta Penonton
- Dishub DIY Catat Lonjakan Kendaraan Selama Libur Nataru, Tembus 2 Juta
- Jalur, Rute dan Tarif Bus Trans Jogja Terbaru Hari Ini
- Musim Durian Jatinom Klaten Ramai Diserbu Pemburu Saat Libur Nataru
- China Dukung Indonesia Jadi Ketua Dewan HAM PBB 2026
- Kedua Kalinya, Aceh Perpanjang Status Tanggap Darurat
Advertisement
Advertisement




