Advertisement
Yasonna: Gereja Tak Hanya Beri Suara Kenabian tetapi Ikut Bangun Perlindungan HAM
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyampaikan bahwa warga gereja harus turut berperan aktif dalam membangun perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikannya dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, Senin (27/1/2020).
"Saya percaya bahwa dalam kerangka kerja HAM tentu negara paling bertanggung jawab. Tetapi seluruh masyarakat harus juga memberi kontribusi secara bersama-sama dan Gereja tidak hanya memberi suara-suara kenabiannya, tetapi juga ikut berperan aktif dalam membangun penghargaan perlindungan HAM," ucap Yasonna.
Advertisement
Di hadapan peserta kuliah umum yang hadir, Yasonna mengatakan bahwa warga Gereja harus berani memberi kritikan yang konstruktif terhadap adanya kesewenangan dan ketidakadilan dalam penegakan HAM di masyarakat.
Warga Gereja, kata dia, tidak boleh tinggal diam melihat ketidakadilan serta merosotnya martabat umat manusia lantaran tidak terpenuhinya hak-hak yang paling mendasar, seperti hak atas rasa aman dan tenteram serta hak memperoleh keadilan.
Dengan adanya peran serta dari warga Gereja, Yasonna yakin hal itu akan membantu Pemerintah dalam melahirkan solusi alternatif perlindungan HAM di Tanah Air.
"Saya kira Gereja bisa menjadi alat yang membantu Pemerintah atau masyarakat mencari solusi-solusi kreatif," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Yasonna juga meminta kepada warga Gereja untuk memberi perhatian terhadap masalah pendidikan maupun kesejahteraan umat di daerah-daerah tertentu, seperti di Provinsi Papua.
Menurut Yasonna, adanya perbaikan pendidikan akan membuat masyarakat di sana menjadi lebih terampil dan terdidik, sehingga hak ekonomi, sosial maupun politik masyarakat terpenuhi.
Pemerintah, kata dia, telah berupaya menggunakan berbagai pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan di Bumi Cenderawasih itu, tetapi hal tersebut dirasa masih belum optimal.
Oleh karena itu, dirinya menginginkan adanya sinergi antara Gereja dan Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua, baik permasalahan sosial maupun perlindungan HAM.
"Kehadiran Gereja ikut bersama-sama memberikan solusi yang konstruktif. Pemerintahan Jokowi baik periode pertama maupun kedua sangat terbuka soal ini," ujar Yasonna.
"Saya memberikan catatan soal Papua karena saya mau gereja berperan dalam melihat persoalan di sana dan ikut bersama Pemerintah," tambah dia seraya mengatakan bahwa peran warga Gereja sangat penting dalam mencegah timbulnya hal-hal yang buruk di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement