Advertisement
Gubernur Ganjar Kunjungi Kawasan Pecinan Semarang
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi kawasan Pecinan Semarang, menjelang Tahun Baru Imlek, Jumat (24/1/2020). Ia menyambangi tiga lokasi, yakni rumah kopi legendaris Dharmo Boutique Roastery, Masjid Ann Nur Diponegoro, dan Gedung Perkumpulan Sosial Rasa Darma. - Ist
Advertisement
SEMARANG - Gubernur Ganjar Pranowo mencicipi secangkir kopi di Dharmo Boutique Roastery di Jalan Wotgandul Barat Nomor 14 Kranggan Kota Semarang. Rumah ini memang menjual berbagai macam kopi dari seluruh Indonesia. Sebagian besar dijual dalam bentul roast bean atau telah melalui proses sangrai.
Pada zaman Hindia Belanda dulu, rumah kopi ini menjadi satu-satunya yang dimiliki orang non Eropa. Kini rumah ini ditinggali pewaris generasi ketiga Widayat Basuki Dharmowiyono, 73. Basuki sendiri turut menyambut Ganjar yang berkeliling melihat mesin giling kopi tua yang sudah berusia 102 tahun.
Advertisement
“Ini kalau dijadikan kafe bisa bagus, mesin-mesin tua daripada berkarat dan ndongkrok bisa direstorasi jadi ornamen sejarah,” kata Ganjar dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (25/1/2020).
Tak lama Ganjar di sana karena adzan shalat Jumat sudah memanggil. Bersama ajudan, Ganjar pun menuju Masjid An Nur Diponegoro. Bangunan kecil di dalam Kampung Menyanan Kecil ini adalah satu-satunya masjid di kawasan pecinan. Ada nama Diponegoro karena konon pernah digunakan Pangeran Diponegoro pada tahun 1800-an untuk bersembunyi.
BACA JUGA
Meski berada di tengah-tengah komunitas non muslim, Masjid ini tetap berdiri dengan nyaman. Keberadaannya sangat membantu orang-orang Muslim yang sehari-hari bekerja di Pecinan.
Kehadiran Ganjar tak pelak menyedot perhatian jamaah. Maklum masjid 25x10 meter itu jarang dikunjungi pejabat.
Selanjutnya Ganjar mengunjungi Gedung Perkoempoelan Sosial Rasa Dharma atau Boen Hian Tong di Jalan Gang Pinggir. Ganjar disambut Haryanto Halim, Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopisemawis).
Halim menjelaskan, perkumpulan tersebut berdiri sejak 1876 dengan nafas sastra dan kebudayaan yang lekat. Kini menjadi tempat berkumpul orang tionghoa dari beragam kalangan. Menariknya, pengurus Rasa Darma kini juga diisi orang-orang muslim.
“Sejak ada Sinchi Gus Dur [KH Abdurrahman Wahid] di sini, sajian makan yang mengandung babi dihilangkan, diganti kambing dan ayam, jadi semua halal untuk umat muslim,” kata Halim.
Untuk membuktikannya, Halim mengajak Ganjar makan bersama. Acara makan itu merupakan tradisi warga Pecinan Semarang menjelang Tahun Baru Imlek.
Sebelum pamit, Ganjar sempat ngevlog ucapan Selamat Tahun Baru Imlek bersama pengurus Rasa Dharma. “Selamat Imlek ya, Sin Chun Kiong Hi!,” kata Ganjar yang artinya Selamat menyambut musim semi yang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BUMKal Pandansari Wukirsari Sleman Hadirkan Kandang Ayam Telur Sehat
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- NPI Defisit Beruntun, Ini Analisis Dosen FEB UGM
- Wapres Gibran Bertolak ke Sumatera, Pantau Penanganan Bencana
- SK PPPK Paruh Waktu Sleman Diserahkan, Gaji Baru 2026
- Van Gastel Optimistis Donny Warmerdam Kembali Berlatih Mulai Desember
- Bupati dan Wali Kota Magelang Bertemu, Kuatkan Sinergi Magelang Raya
- Kebakaran Wang Fuk Court Hong Kong Tewaskan 159 Orang
- PU Pastikan Jalur Medan-Aceh Bisa Dilalui Kendaraan Besar
Advertisement
Advertisement



