Advertisement

Demokrat dan PKS Kompak, Semangat Dukung Pansus Jiwasraya dan Kalem Soal Asabri, Ada Apa?

John Andhi Oktaveri
Sabtu, 18 Januari 2020 - 20:17 WIB
Nina Atmasari
Demokrat dan PKS Kompak, Semangat Dukung Pansus Jiwasraya dan Kalem Soal Asabri, Ada Apa? Logo PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata RI (Asabri) - Istimbewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Direktur Indonesian Public Institute Karyono Wibowo mempertanyakan konsistensi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera dalam mendorong pembentukan Panitia Khusus DPR untuk kasus PT Jiwasraya dan Asabri dipertanyakan. 

Karyono menyebutkan kedua parpol itu hanya getol mendorong pembentukan Pansus untuk kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), namun tidak menunjukkan sikap yang sama pada kasus PT Asabri (Persero).

Advertisement

"PKS dan Demokrat tidak konsisten. Yang Jiwasraya dibongkar dan yang ASABRI dilindungi. Jadi patut dipertanyakan keseriusan PKS dan Demokrat dalam menegakkan hukum untuk membongkar kasus-kasus korupsi. Kalau memang mau serius, harusnya tidak ada perbedaan antara keduanya," kata Karyono dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020). 

Menurut Karyono, sangat wajar jika publik menaruh curiga atas sikap inkonsisten yang ditunjukkan PKS dan Demokrat dalam menyikapi kasus Jiwasraya dan Asabri.

"Sikap yang tidak konsisten ini justru akan menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa Fraksi  PKS dan Demokrat di DPR hanya ingin membentuk Pansus Jiwasraya sementara untuk Asabri tidak. Jangan-Jangan ada udang di balik batu. Melindungi pihak tertentu," ujarnya. 

Karyono mengingatkan agar Fraksi Demokrat dan PKS konsisten dalam penegakan hukum serta mengawal kasus Jiwasraya dan Asabri dengan semangat dan orientasi mencari solusi.

"Jangan mengedepankan kepentingan politik semata daripada mencari solusi," kata Karyono.

Sebelumnya nasabah Jiwasraya secara berbondong-bondong menolak wacana pembentukan Pansus yang digulirkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Salah satu nasabah Jiwasraya, Budi Setiyono mengaku penolakan itu didasarkan pada rasa trauma pada pansus kasus Bank Century. Saat itu keberadaan pansus malah menjadikan kasus Century sebagai komoditas politik semata dan tidak memberikan kepastian untuk pengembalian uang nasabah.

"Yang ada, pansus hanya membuat gaduh dan tidak menjamin pengembalian uang kami. Kami trauma dengan pansus Century yang akhirnya uang nasabah tidak kembali," katanya, Senin (13/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Program Padat Karya, Pemkab Bantul Sediakan Bantuan Keuangan Khusus Rp32 Miliar

Bantul
| Sabtu, 20 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement