Advertisement
Mendikbud Nadiem Dukung Kemerdekaan Belajar Mahasiswa, Dosen Jadi Penggeraknya
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan sambutan pada pelantikan rektor Universitas Indonesia di kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). - Antara/Asprilla Dwi Adha
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan arahan agar mahasiswa diberikan kemerdekaan belajar dan dosen menjadi penggeraknya. Hal ini sesuai dengan visi Presiden menciptakan SDM unggul.
Dalam pidato pembukanya dalam acara serah terima jabatan Prof Ari Kuncoro sebagai rektor Universitas Indonesia periode 2019 - 2014 di Balai Purnomo Prawiro Kampus UI Depok, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2019), Nadiem menjabarkan pengertian kemerdekaan belajar dari sudut pandangnya.
Advertisement
"Kemerdekaan belajar artinya di setiap jenjang unit pendidikan akan memilih untuk memberikan kepercayaan pada institusi pendidikan, memberikan kebebasan, memberikan otonomi. Tapi, dalam era ini ekspektasi saya adalah kemerdekaan itu harus terus turun," ungkapnya.
Lembaga perguruan tinggi, menurutnya, memberikan berbagai macam regulasi yang mendukung demokratisasi. Para pendidik dan dosen juga didukung untuk memerdekakan diri dari birokrasi dan mahasiswa diberikan kebebasan untuk belajar sesuai dengan kepentingan, kemauan, dan keinginannya.
BACA JUGA
"Kedua, perubahan paradigma dosen yang menggurui, memberikan ceramah, dan memiliki informasi dibagikan kepada mahasiswa berubah memfasilitasi mahasiswa," ungkapnya.
Nadiem menggarisbawahi dosen penggerak berarti ketika melihat mahasiswanya memiliki kapabilitas melebihi dirinya, seharusnya merasa bangga, bukan merasa terancam dengan keberadaan mahasiswa tersebut.
"Dosen penggerak akan lebih banyak memberi pertanyaan dibandingkan dengan memberi ceramah mengenai ilmunya. Dosen mencari ilmu baru secara otomatis dan mencari orang lain meningkatkan pembelajaran kelasnya. Dosen penggerak project di luar kampus melibatkan mahasiswa agar mereka mendapatkan pengalaman yang riil," jelasnya.
"Memang mungkin tidak semua setuju dengan approach itu. Satu pertanyaan saja, apakah setiap jam di kampus UI relevan di masa depan atau tidak. Saya yakin dengan pandangan seperti ini, perguruan tinggi di Indonesia berada di panggung dunia," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
Advertisement
Lima KK Transmigran Kulonprogo Berangkat ke Poso 19 Desember
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Laga Awal, Tim Basket Putri Indonesia Menang Telak pada SEA Games 2025
- KONI DIY Dorong Pengelolaan Dana Cabor Profesional dan Transparan
- Kondisi Puluhan Siswa Korban Kecelakaan MBG Membaik
- Data Terbaru, Korban Meninggal Bencana Sumatera Utara 348 Orang
- Siklon Tropis Bakung Picu Cuaca Ekstrem meski Menjauhi Indonesia
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
Advertisement
Advertisement




