Advertisement

Temanggung Hujan Es, Sejumlah Rumah Rusak

Newswire
Senin, 02 Desember 2019 - 21:07 WIB
Budi Cahyana
Temanggung Hujan Es, Sejumlah Rumah Rusak Dampak hujan es di Temanggung, Jawa Tengah, Senin (2/12/2019). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, TEMANGGUNGHujan es disertai angin kencang melanda Kelurahan Madureso, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (2/12/2019) sore.

Angin kencang mengakibatkan beberapa rumah rusak di bagian atap dan sejumlah pohon tumbang atau dahan patah.

Advertisement

Warga Kelurahan Madureso, Bambang Sundoro, mengatakan saat hujan turun, terdengar suara agak keras di atas genteng, ternyata ada butiran es.

"Awalnya hujan turun biasa-biasa saja, namun tiba-tiba terdengar suara benda keras yang berjatuhan di atas genteng. Setelah saya cek keluar ternyata ada butiran es kecil-kecil," katanya.

Tidak berapa lama kemudian, aliran listrik padam karena sejumlah pohon tumbang dan mengenai jaringan kabel PLN.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Gito Walngadi menyampaikan kejadian langka tersebut hanya terjadi di Kelurahan Madureso.

"Hujan es disertai angin kencang terjadi di Kelurahan Madureso, untuk daerah lain di Kecamatan Temanggung terjadi hujan biasa," katanya.

Ia mengatakan angin kencang telah mengakibatkan beberapa pohon tumbang atau dahan patah, seperti di jalan lingkar selatan Temanggung.

"Kami masih mendata jumlah kerusakan yang dialami warga. Data yang kami peroleh sementara di Kelurahan Madureso terdapat empat rumah rusak di bagian atap, selain itu di Desa Gedekan Kecamatan Tlogomulyo juga terdapat satu rumah rusak akibat angin kencang," katanya

Seuusai hujan reda warga langsung bekerja bakti membenahi atap yang gentengnya terbawa angin.

"Kami bersama warga juga menyingkirkan dahan pohon yang menutup jalan agar tidak mengganggu lalu lintas," katanya.

Kepala BMKG Semarang, Tuban Wiyoso, mengatakan fenomena hujan es biasa terjadi pada awal hujan.

"Ada awan komulonimbus, berupa awan vertikal yang menjulang tinggi, sifatnya lokal, karena menjulang tinggi sampai level beku dan ketika jatuh menjadi butiran es," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement