Advertisement
Tito Karnavian Dinilai Tak Cocok Jadi Mendagri, Luhut Tak Cocok Jadi Menko Kemaritiman

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Hasil survei yang dilakukan lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dianggap publik sebagai sosok yang paling tidak cocok dengan pos kementeriannya dalam Kabinet Indonesia Maju.
Nama Tito Karnavian juga dianggap tidak cocok dengan tugasnya sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Advertisement
Survei itu dilakukan melibatkan 800 responden. Sebanyak 15,2% responden merasa kalau Luhut tidak sesuai dengan tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Menko Kemaritiman. Dilanjut dengan Tito yang dipilih 14,7% responden karena juga dianggap tidak cocok menjadi Mendagri.
Kemudian ada nama Johnny G. Plate yang dipilih 12% responden dianggap tidak cocok menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Justru yang mengagetkan ialah nama Nadiem Makarim. Kalau dari segi popularitas, nama Nadiem cukup merebut perhatian publik karena sebanyak 5,9% responden memilih nama Nadiem sebagai menteri yang paling dikenal.
Akan tetapi, Nadiem dianggap tidak cocok oleh 8,2% dengan tugasnya yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
"Nadiem Makarim adalah tokoh disukai yang dianggap tidak sesuai dengan kementerian," kata Direktur IPO Dedi Kurnia Syah Putra dalam diskusi bertajuk Efek Milenial di Lingkaran Istana di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo juga dinilai oleh 9,6% responden tidak cocok dengan tugasnya. Disusul oleh Yasonna Laoly yang dianggap 9,3% responden tidak cocok menjadi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham).
Berikut nama menteri lainnya yang dianggap responden tidak cocok dengan pos kementeriannya:
Menteri Desa Abdul Halim Iskandar : 8,4%
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi : 0,9%
Menteri Perindustrian : 0,9%
Lainnya : 5,5%
Survei tersebut dilakukan dengan metode purpose sampling, margin of error 4,5% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Dalam kesempatan yang sama, Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) pun membela sosok Tito yang dianggap responden tidak cocok dengan tugasnya sebagai Mendagri.
Awiek berpendapat bahwa publik masih berpikir kalau Tito ialah seorang Kapolri tugasnya berbeda dengan seorang mendagri. Padahal menurut ia, tugasnya Tito sebagai Kapolri dan Mendagri itu masih sama.
"Cuman bedanya dia [Kapolri] memiliki kesatuan kalau Mendagri membawahi pemerintahan daerah tapi dua-duanya sama," ujar Awiek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Selasa 16 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement