Advertisement
Mantan CEO Boeing Tak Dapat Bonus karena Perusahaan Banjir Kritikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Banyaknya kritik pada perusahaan penerbangan Boeing setelah dua kecelakaan yang menewaskan ratusan orang, membuat mantan CEO Boeing, Dennis Muilenburg tidak akan menerima sebagian besar pendapatannya selama 2019 dan 2020.
Chairman Boeing yang baru, Dave Calhoun mengakui banyaknya kritik kepada perusahaan terutama setelah dua kecelakaan fatal pada pesawat 737 Max yang merenggut nyawa 346 orang seperti dikutip CNN.com, Rabu (6/11/2019).
Advertisement
Kedua maskapai yang menggunakan mesin Boeing itu adalah Lion Air dan Ethiopian Airlines.
Calhoun menjelaskan pada sesi wawancara dengan CNBC bahwa dia dipanggil Muilenburg pada akhir pekan lalu dan mengajukan dirinya tidak mendapatkan bonus dan keuntungan saham dari perusahaan pada tahun ini.
Calhoun sendiri ditunjuk menjadi chairman pada bulan lalu, yang sebelumnya diduduki Muilenburg. Boeing 737 Max dilarang terbang sejak Maret dan hal itu telah merugikan perusahaan hingga miliaran dolar Amerika Serikat.
Kini Boeing juga bersiap membayar ganti rugi senilai US$5 miliar kepada konsumen dan juga kompensasi buat keluarga korban dua kecelakaan itu.
Keuntungan saham dan bonus merupakan sebagian besar pendapatan Muilenburg. Pada 2018 dia diberikan US$23,4 juta dari perusahaan dan sebesar US$20,4 juta merupakan keuntungan saham dan bonus.
Calhoun mengatakan dewan direksi Boeing percaya Muilenburg telah melakukan segala hal saat krisis. Menurut dia, Muilenburg merupakan orang yang tepat memimpin perusahaan.
Pada pekan lalu Muilenburg menghadapi pertanyaan keras dari anggota DPR dan Senat AS selama dua hari, termasuk soal pengunduran dirinya atau merelakan pendapatannya dipotong.
Saat itu dia juga mengakui Boeing melakukan kesalahan desain pada 737 Max.
Pada akhir Oktober lalu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menjelaskan insiden naas pesawat Lion Air jenis 737 Max 8 dengan nomor penerbangan JT 610. Insiden yang terjadi di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 itu menewaskan 189 penumpang serta awak kapal.
KNKT menyimpulkan pilot kesulitan merespons fitur baru Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS). Kondisi ini dipersulit dengan itdak tidak adanya petunjuk dalam buku panduan maupun pelatihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
- BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
- Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
- BKK Rp3,3 Miliar dari Dana Keistimewaan Disalurkan untuk 7 Kalurahan Budaya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
- Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
- Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
Advertisement
Advertisement