Advertisement
DIY Didorong untuk Pembentukan Fintech Lokal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- DPRD DIY memunculkan gagasan pembentukan financial technology (fintech) lokal DIY untuk menyasar transaksi digital sektor pariwisata dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Keberadaan fintech lokal dinilai akan membuat perputaran uang lebih menguntungkan DIY.
Gagasan itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana. Politikus PKS ini mengatakan perputaran uang sebagai dampak dari pariwisata dan UMKM di wilayah DIY saat ini terus tumbuh. Apalagi, di era digital saat ini transaksi yang dilakukan tak lagi konvensional, melainkan dengan sistem fintech. Sehingga pihak pengelola aplikasi fintech ini turut diuntungkan.
Advertisement
“Sementara pengelola [fintech] itu lebih banyak bukan berasal dari DIY, sehingga perputaran uang itu menguntungkan pihak luar DIY bahkan beberapa menguntungkan pihak asing, kami sarankan agar itu bisa dikelola DIY,” katanya, Sabtu (26/10/2019).
Huda menyarankan, agar DIY memiliki fintech lokal yang bisa menampung transaksi di wilayah DIY, sehingga perputaran uang bisa memberikan manfaat bagi warga. Apalagi saat ini bermunculan ratusan start up di DIY yang sangat potensial untuk bisa menggunakan transaksi melalui fintech lokal.
“Konsep fintech lokal ini saya rasa bisa diterapkan di DIY, bisa masuk wilayah objek wisata, UMKM dan start up lainnya. Dari sisi sumber daya manusia, kami merasa itu pasti ada yang bisa mendukung untuk merealisasikan,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY Rony Primanto Hari mengatakan DIY memiliki SDM lumayan banyak untuk mengembangkan fintech lokal. Sejak 2017 tercatat ada 120 start up di DIY, selain itu banyak perusahaan aplikasi yang memiliki kantor pengembangannya di Jogja. Di sisi lain, ratusan perguruan tinggi di Jogja banyak yang memiliki prodi bidang teknologi informasi.
“Fintech memang bisa menjadi solusi untuk penyesuaian terhadap perkembangan teknologi, karena banyak transaksi yang dilakukan scara digital,” katanya.
Namun salah satu kendala yang kemungkinan muncul untuk mewujudkan fintech lokal yaitu, minimnya akses dana bagi pelaku start up. Padahal start up bisa digandeng untuk realisasi fintech. “Kami ikut mendorong agar start up ini bisa berkembang,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Drama Penyaliban Yesus di Gereja St Antonius Purbayan Solo Isi Rangkaian Paskah
- Didukung Tol dan Ragam Destinasi, Soloraya Makin Ramai Dikunjungi Wisatawan
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tok, Paripurna DPR Akhirnya Setujui RUU Desa Jadi Undang-Undang
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Advertisement