Advertisement
Ratusan Korban Investasi Bodong Datangi Polres Klaten

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN--Ratusan mitra PT Krishna Alam Sejahtera mempertanyakan kelanjutan pengusutan laporan soal dugaan investasi bodong yang dilakukan perusahaan herbal tersebut dengan mendatangi Polres Klaten, Senin (15/7/2019).
Mereka bersama-sama datang mengendarai sepeda motor sekitar pukul 10.00 WIB dengan mendapatkan pengawalan ketat dari aparat Polsek Trucuk.
Advertisement
Para mitra yang baru saja datang langsung ditemui Kabagops Polres Klaten, AKP Didik Sulaiman, dan Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Dicky Hermansyah. Pada kesempatan itu, Kabagops meminta ada perwakilan yang beraudiensi dengan Kasatreskrim dan Kasatintel Polres Klaten.
Sempat terjadi tawar menawar soal perwakilan yang bisa beraudiensi. Akhirnya disepakati lima perwakilan mitra beraudiensi dengan Kasatreskrim dan Kasatintel.
"Kapolres mohon izin tidak bisa menemui langsung perwakilan mitra karena bersamaan dengan kegiatan lain," kata Kabagops.
Sejumlah mitra mengatakan kedatangan mereka untuk mempertanyakan perkembangan laporan yang mereka lakukan sebelumnya soal dugaan investasi bodong pada Kamis (11/7/2019). Mereka juga mempertanyakan perkembangan pencarian direktur PT Krishna Alam Sejahtera, Alfarizi, yang menghilang.
"Kami ingin cepat prosesnya. Minimal uang kami kembali," kata salah satu mitra bernama Joko asal Desa srebegan, Kecamatan Ceper.
Sementara itu, hingga pukul 11.00 WIB, perwakilan mitra masih melakukan audiensi dengan aparat Polres Klaten. Sementara, mitra lainnya menunggu di sekitar halaman Mapolres Klaten.
Salah satu mitra, Menik, juga menuntut ada pengembalian uang yang sudah diinvestasikan. Menik mengaku sudah menyerahkan uang untuk mengikuti investasi di perusahaan tersebut Selasa (9/7/2019). Tak tanggung-tanggung, Menik meninvestasikan uang Rp88 juta untuk mengikuti satu paket B masing-masing senilai Rp16 juta dan tiga paket C masing-masing senilai Rp24 juta. Uang tersebut hasil menggadaikan mobil senilai Rp90 juta.
"Saya dijanjikan mendapatkan peralatan [oven untuk pengeringan bahan jamu] Jumat [12/7/2019]. Kamis itu sudah mbledos. Tuntutan saya setidaknya uang bisa kembali," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Presiden AS Donald Trump Cari Cara untuk Pecat Ketua The Fed Jerome Powell
- Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Saat Libur Panjang Paskah 2025
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
Advertisement

Jaringan Nasional Indonesia Dideklarasikan di Jogja, Siap Mengawal Kebijakan Pemerintah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM untuk Ahli Waris Rois di Kalurahan Sriharjo Bantul
- DPR Janji Pembahasan RKUHAP Dilakukan Transparan
- Batas Waktu Pelunasan Biaya Haji Diperpanjang hingga 25 April 2025
- Warga Rempang yang Mau Relokasi Tanjung Banon Terus Bertambah, BP Batam Percepat Pembangunan Hunian
- Pakar Hukum UI Nilai LaNyalla Jadi "Target" KPK, Ini Alasannya
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Dukung Pelestarian Sejarah dan Budaya, Kemenkum Hadiri Kirab Akbar Ritual Budaya dan Perayaan HUT YM Makco Thian Siang Sing Bo
Advertisement