Advertisement
Jejak Karier Bambang Brodjonegoro yang Jabat Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bambang Brodjonegoro kembali direkrut dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun kali ini, ia tak lagi menempati pos terdahulunya.
Dalam kabinet baru yang disebut sebagai Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo menunjuk Bambang menjadi Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional. Sebelumnya, ia merupakan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Kabinet Kerja jilid I Jokowi.
Advertisement
Pria kelahiran 3 Oktober 1966 ini memiliki kepakaran dan keluasan pengalaman di bidang ekonomi. Ia menyelesaikan pendidikan S-1nya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada 1990 dengan konsentrasi bidang studi yang ditekuni adalah Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional.
Bambang melanjutkan pendidikan formal tingkat magister di University of Illinois at Urbana-Champaign, USA, sekaligus melanjutkan program doktoral di universitas yang sama hingga 1995.
BACA JUGA
Karirnya di pemerintahan juga cukup panjang. Sejumlah pos penting di pemerintahan pernah didudukinya. Di pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Bambang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Keuangan.
Kemudian pada awal pemerintahan Jokowi, ia terpilih untuk mengisi kursi Menteri Keuangan. Saat menjabat sebagai Menteri Keuangan dia cukup terkenal dengan kebijakan pengampunan pajak.
Setelah dua tahun di Kementerian Keuangan, Jokowi menggesernya ke posisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Di pos Kemenristek dan Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang akan bertugas mengembangkan riset dan inovasi strategis untuk mendukung investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan UMKM.
Sebelumnya, posisi Menristek diisi oleh Mohamad Nasir. Salah satu capaian terbesarnya adalah dari sisi penguatan riset dan pengembangan, di mana Indonesia di urutan kedua dengan jumlah 22.888 publikasi riset internasional, satu tingkat dibawah Malaysia dengan jumlah 24.185 publikasi.
Sementara isu, paten domestik Indonesia juga mengalami lonjakan selama dua tahun terakhir yakni berada di urutan pertama dengan 2.842 jenis paten.
Peningkatan juga terjadi di sisi penguatan inovasi dan startup tahun dengan target 1000 Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang kini sudah mencapai angka 1307, dengan jumlah 30 startup mature dengan omset lebih besar Rp1 miliar per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
- Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Sita 17,6 Kg Sabu-Sabu
- Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T
- Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE
Advertisement

Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-74 untuk Presiden Prabowo
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Pendaftaran Glagah Tropicolorun Masih Dibuka, Jangan Ketinggalan
- BPBD Sarmi Pantau Dampak Gempa Magnitudo 6,6 di Papua
- Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE
- SiberMu Dorong Kolaborasi Pendidikan dan Teknologi di Era Digital
- 426 Siswa SMAN 1 Jogja Keracunan Makan Bergizi Gratis
- Kopdes Merah Putih Didorong Jadi Pusat Logistik dan Pemasaran Desa
- Warga Sleman Bisa Buat Paspor Lebih Cepat di Mall Pelayanan Publik
Advertisement
Advertisement