Advertisement
KKB Mengarah ke Mimika, Kapolda: Jangan Pernah Lengah!
nggota TNI dibantu warga mempersiapkan peti jenazah untuk korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018). - Ist/Antara
Advertisement
Harianjogja.com, TIMIKA - Jajaran Polres Mimika dan Brimob Batalyon B Polda Papua di Timika beserta pasukan satgas khusus di wilayah itu diminta untuk mewaspadai pergerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Ada kelompok bersenjata di daerah pedalaman sana yang sudah mengarah ke sini. Jadi, jangan pernah lengah," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw Irjen Pol. Paulus saat dihubungi dari Timika, Senin (14/10/2019).
Advertisement
Kapolda bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab pekan lalu mengunjungi Distrik Tembagapura yang menjadi lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia.
Kapolda Paulus mengatakan bahwa kunjungannya ke Distrik Tembagapura itu guna mengecek kekuatan personel Polri dan TNI yang mengamankan area sekitar pertambangan PT Freeport mulai dari Pos Waa-Banti, Kimbeli, Mile 66 (dijaga oleh Satgas Nemangkawi/Brimob), Mile 64, dan Mile 50 (dijaga oleh Satgas TNI).
BACA JUGA
Khusus di area pertambangan Freeport, kini disiagakan lebih dari 800 personel Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole. Selain itu, di-back-up oleh Satgas Nemangkawi, baik itu Satgas Aman Nusa maupun Satgas Semak Belukar TNI.
Kendati menemukan banyak keterbatasan dan hambatan yang dihadapi personel di pos-pos tersebut, Kapolda mengapresiasi dedikasi dan motivasi para personel untuk mengamankan wilayah itu dari gangguan oleh KKB.
Kapolda menegaskan bahwa kehadiran personel Polri dan TNI di wilayah-wilayah yang rawan itu dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
"Anggota harus bisa membedakan mana orang biasa dan mana orang luar biasa," imbau Irjen Pol. Paulus.
Kapolda juga meminta para komandan pasukan satgas khusus maupun BKO dari berbagai polda agar selalu mengingatkan anggotanya dalam hal disiplin agar tetap memperhatikan body system serta tidak boleh bepergian sendiri-sendiri agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan anggota tersebut.
Pengamanan di wilayah Papua, kata Kapolada, makin ditingkatkan menyusul terjadinya serangkaian aksi kekerasan, seperti kasus pembakaran sejumlah gedung dan fasilitas pemerintah serta pusat-pusat ekonomi di Jayapura, Senin (29/8/2019), kemudian kerusuhan massa di Wamena, Senin (23/9/2019), serta penembakan tukang ojek dan penjaga kios di Ilaga di akhir September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
85 Persen Pasien Kanker Paru di DIY Datang Sudah Stadium Lanjut
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- UGM Bentuk Emergency Response Unit untuk Mahasiswa dan Korban Bencana
- Ramp Check Rampung, KA Bandara YIA Siap Hadapi Nataru
- 1.154 KPM di Bantul Terima Bansos Sembako Sapa Tahap IV
- Solidaritas dari Jogja, GKR Hemas Bantu Mahasiswa Korban Bencana
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Jogja Sabtu 20 Desember 2025
- SIM Keliling Sleman Buka Layanan Akhir Pekan Desember 2025
- SIM Keliling Gunungkidul Sabtu 20 Desember 2025, Ini Titik Layanannya
Advertisement
Advertisement



