Advertisement
Pemerintah Ungkap Alasan Melarang Minyak Goreng Curah, dari Dalih Kesehatan hingga Kehalalan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan alasan pemerintah melarang penggunaan minyak goreng curah.
Pelarangan itu kata dia sudah disampaikan beberapa tahun lalu. Pelarangan ini dilakukan sebagai upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. "Minyak goreng curah itu sebagian itu recycle minyak goreng bekas. Dari sisi kesehatan enggak terjamin, apalagi dari sisi halal. Ini enggak bisa didiamkan. Kami harus bisa menjaga kesehatan masyarakat," kata dia ketika ditemui di Hotel Tentrem, Jogja, Senin (7/10/2019).
Advertisement
Ia mengungkapkan semula ada kekhawatiran soal harga minyak kemasan yang lebih mahal daripada minyak goreng curah. Namun, menurutnya, harga minyak goreng curah tidak terpaut jauh dari minyak goreng kemasan. Bahkan kerap ditemukan harga minyak goreng curah lebih mahal daripada kemasan.
"Ancang-ancangnya sudah lama. Produsen sepakat enggak akan suplai lagi minyak goreng curah. Kemasan nanti ada yang 200, 250, 800, satu liter. Ada satu alat buatan Pindad, orang-orang nanti bisa beli dengan botol sendiri. Dengan alat itu akan lebih terukur dan higienis. Masyarakat juga ngapain beli curah, rakyat lebih pandai," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement