Advertisement
Mahasiswa Unindra Diduga Jadi Korban Kekerasan Aparat, Punggungnya Luka-Luka
Mahasiswa Unindra bernama Ahmad Ghifari diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat ikut aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Senin (30/9/2019) lalu. - Istimewa via Suara.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Satu lagi cerita muncul di balik aksi unjuk rasa mahasiswa yang terjadi beberapa waktu terakhir. Mahasiswa Unindra bernama Ahmad Ghifari diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat ikut aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (30/9/2019) lalu.
Bahkan, video yang memperlihatkan kekerasan terhadap Ghifari beredar di media sosial Twitter dan Instagram.
Advertisement
Dalam video yang diunggah akun Instagram @reformasidikorupsi, terlihat punggung Ghifari merah-merah diduga akibat pukulan benda tumpul. Ghifari juga menujukkan luka pada bagian telinga dan di sekitar bibir.
Anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Progress, Yazid Fahmi, mengatakan Ghifari merupakan tim medis dan logistik aksi. Namun Ghifari ditangkap oleh aparat kepolisian.
BACA JUGA
"Iya betul mahasiswa Unindra atas nama Ahmad Ghifari menjadi korban kekerasan oleh aparat yang ditangkap pada tanggal 30 September 2019," ujar Yazid, dikuti dari Suara.com, Jumat (4/10/2019).
Meski demikian, Yazid meminta agar Ghifari yang bercerita ihwal kronologi penangkapan dan penyiksaan tersebut.
Berikut kronologi yang ditulis oleh akun @reformasidikorupsi:
Kurang lebih pukul 19.00 korban mundur ke belakang karena keadaan semakin panas/chaos.
Karena dia merupakan bagian medis juga logistik, maka dia langsung pergi ke belakang untuk bagi-bagi air kepad kawan-kawan yang lain terkena gas air mata. Setelah keadaan mulai sedikit agak tenang, dia dan teman-temannya meminum kopi dan rehat sejenak.
Tiba-tiba Ghifari dicekik oleh orang berbadan besar berbaju preman, dipukul dibawa ke POLDA, dalam perjalanan dia bercerita jika dia mendapatkan tindakan kekerasan. Mulai dari pantat ditusuk-tusuk oleh pemukul hingga dipukulin rame-rame. Sampai polda dia tetap dipukuli, saat di POLDA tidak sempat sadarkan diri, tak lama berselang Ghifar diintrograsi, hp disita motor entah kemana?
Dalam proses pemeriksaan, Ghifar mendapat intimidasi. "Kalau minta minum ditampar, kencing ditendangin".
Barang hilang: HP, power bank, dan Motor vario.
Berbarengan dengan kejadian itu, kawan Ahmad Ghifar juga kehilangan uang sebesar 2 juta rupiah. Luka yang diderita Ghifar mulai dari tangan karena nangkis pukul, dan luka-luka dipunggung, bibir, juga belakang telinga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cakupan Imunisasi HPV Anak SD Baru Tercapai di 13 Provinsi
- Aturan Contra Flow CikampekBogor Selama Libur Nataru 2025
- Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 10 Desember
- Uji Klinis Vaksin Dengue Masuk Babak Baru dalam Riset Nasional
Advertisement
Investasi Kereta Gantung Prambanan Rp200 M Harus Izin ke Kemenbud
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Update! Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 5 Desember 2025
- Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
- 90 Siswa Kurang Mampu di Gunungkidul Terima Bantuan
- BUMKal Pandansari Wukirsari Sleman Hadirkan Kandang Ayam Telur Sehat
- Simak! Jadwal SIM Corner Jogja Mall City dan Ramai Mal Malioboro
- PSIM Jogja Siap Gelar Laga Malam yang Pertama di Musim Ini
Advertisement
Advertisement



