Advertisement
Hujan Perbaiki Kualitas Udara Wilayah Terdampak Karhutla

Advertisement
Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kualitas udara di wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai membaik lantaran hujan sudah mujai turun.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam sepekan terakhir di wilayah terdampak cukup membantu menurunkan jumlah titik panas dan konsentasi debu polutan akibat karhutla," ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal melalui keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (29/9/2019).
Advertisement
Pemantauan jumlah hari hujan BMKG menunjukkan di Jambi dan Riau sudah mendapatkan 1 hari - 5 hari hujan, sementara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah baru turun hujan dalam beberapa hari terakhir.
Kemarin, Stasiun BMKG Jambi mencatat curah hujan 11 mm/hari, sedangkan di Stasiun Juwata, Kalimantan, hujan tercatat 19 mm/hari.
"Selain karena faktor alam, perlu dicatat pula bahwa turunnya hujan dapat juga merupakan hasil dari kegiatan penyemain awan atau istilah teknisnya modifikasi cuaca hujan buatan," kata Herizal.
Dalam membuat hujan buatan tersebut, BMKG menyediakan data dan informasi kondisi cuaca yang digunakan sebagai dasar dan syarat penyemaian awan dengan inti kondensasi berupa garam dari pesawat.
Selain itu, BMKG juga melakukan monitoring setiap 30 menit atas kondisi atmosfer dan sebaran titik panas skala 10 menit yang merupakan hasil dari satelit Himawari 8, menganalisis data meteorologis, dan memprakirakan kondisi cuaca di wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan sehingga dapat memberikan rekomendasi dalam hal penentuan lokasi potensi pertumbuhan hujan hujan yang akan dijadikan target dalam operasi penyemaian.
Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT telah melaksanakan penyemaian awan di Riau, kemudian berlanjut di beberapa wilayah lain seperti Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Hasil monitoring jumlah hotspot di Sumatra dan Kalimantan selama dilaksanakan teknologi modifikasi cuaca, jumlah hotspot menurun drastis jika sehari sebelumnya terjadi hujan dengan skala luas.
Artinya, hujan adalah solusi paling efektif dalam mengurangi bencana kebakaran hutan.
Herizal menjelaskan turunnya hujan juga berimbas pada meningkatnya kualitas udara. Setelah turun hujan, konsentrasi debu polutan berukuran kurang dari 10 mikron (PM10) dapat turun secara drastis enam hingga delapan kali lipat.
Akibat karhutla, konsentrasi paling timggi PM10 dapat mencapai lebih dari 500 ug/m3 pada jam-jam tertentu. Saat ini secara umum, konsentrasi PM10 berada pada level 50 - 100 ug/m3 terukur di Sampit, Pekanbaru, dan Palangkaraya, kategori sedang.
"Bahkan di Jambi dan Pontianak, kualitas udara saat ini dikategorikan baik pada konsentrasi kurang dari 50 ug/m3," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Pengumuman! Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini untuk Wilayah Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo Hari Ini, Rabu 2 Juli
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement