Advertisement
Akademisi Paparkan Kriteria Calon Menteri

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Presiden Joko Widodo perli mempertimbangkan sebelum menunjuk seseorang sebagai pembantunya di kabinet.
Dedi Purwana, akademisi dari Universitas Negeri Jakarta melihat bahwa saatnya Presiden Joko Widodo memilih calon menteri berdasarkan lima kriteria. Pertama, profesionalitas, dilihat dari rekam jejak, pengalamananya sesuai bidang kementerian yang akan dijabatnya.
Advertisement
Kedua, lanjutnya, kandidat tersebut mesti memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni kemudian yang ketiga adalah berintegritas dan bermoral. Hal tersebut harus jadi pijakan kuat untuk menjadikan sebagai pejabat publik punya benteng moral yang kuat.
Keempat, paparnya, aspek akuntalibilitas. Sebagai pejabat publik, harus merepresentasikan suara rakyat, akuntabilitas dalam arti bertanggungjawab bukan saja kepada Presiden, tetapi juga kepada masyarakat. Kelima, punya kemampuan mengambil kebijakan, biasanya kebijakan publik seringkali terseret oleh kepentingan bangsa, imbas dari keputusannya untuk masyarakat dan harus proporsional.
“Itu harapan akademisi, Jika kelima syarat tersebut terpenuhi, mau dari partai politik atau pun professional, saya yakin menteri tersebut akan mampu memecahkan dengan baik isu-isu yang saat ini belum selesai,” katanya, Sabtu (28/9/2019).
Berdasarkan catatan Bisnis, banyak bursa para calon menteri mulai dielus jelang pelantikan Presiden 20 Oktober 2019 mendatang. Salah satu nama yang santer diberitakan adalah Syarifudin Tippe. Dia merupakan cucu dari Menteri Pertahanan era Presiden Soeharto yaitu Jenderal Andi Muhammad Jusuf Amir.
“Selain ada garis keturunan Jenderal M. Jusuf, Syarifudin Tippe adalah sosok berani, tegas, dan cinta NKRI kita butuh banyak pejabat yang punya komitmen kebangsaan yang tinggi dan nasionalis tulen,” ujar tokoh Sulawesi Selatan Abdul Aziz Kahar.
Menurutnya, Syarifudin Tippe punya kemampuan sebagai juru runding atau negosiator konflik yang handal. Hal itu, dijelaskan Kahar dapat dilihat saat Syarifudin menjebat sebagai Pangdam Iskandar Muda Aceh di mana dia dapat meredam konflik Aceh pada saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Beliau mampu menekan dan perlahan-lahan menghilangkan akar konflik di Aceh dan beliau juga termasuk salah satu juru runding yang handal di Finlandia, bersama dengan rombongan Wapres Jusuf Kalla dan Menkumham Hamid Awaludin saat itu, Syarifuddin Tippe bukan saja sosok pemikir, namun juga juru runding dan negosiator yang hebat, saya kira pantas kalau didapuk sebagai Menhan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Daftar Sekolah Terdampak Tol Jogja-Sol dan Jogja-Bawen, Hanya 1 Direlokasi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hari Ini Ada Demo, Polisi Kerahkan 4.562 Personel Amankan Jakarta
Advertisement
Advertisement