Advertisement
Ada Luka Diduga Bekas Tembakan di Dada Mahasiswa yang Tewas di Kendari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Jejak luka diduga bekas tembakan ditemukan di jasad mahasiswa yang yang tewas saat demonstrasi di Kendari,Sulawesi Tenggara.
Randi, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari,Sulawesi Tenggara, tewas tertembak saat mengikuti aksi menolak RKUHP dan UU KPK di DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, Kamis (26/9/2019).
Advertisement
Kepala Ombudsman RI perwakilan Sultra Mastri Susilo mengatakan, Randi sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dr R Ismoyo (Korem) pukul 15.30 WITA dalam keadaan hidup.
Ia mengatakan, lantaran peluru bersarang di dada sebelah kanan, akhirnya nyawa Randi tak dapat diselamatkan.
“Lima belas menit setelah dirawat, tepatnya 15.45 langsung dinyatakan meninggal dunia. Kami tidak tahu dari jurusan mana anak inu karena informasinya simpang siur. Pelurunya juga belum kami ketahui, ini akan kami selidiki,” ungkap Mastri seperti diberitakan media daring lokal.
Mastri mengemukakan, insiden tersebut diduga akibat kesalahan prosedur dari kepolisian. Untuk saat ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Irwasda Polda Sultra untuk menyelidiki pelaku penembakan.
Selain Randi, satu mahasiswa lain alami luka kritis di bagian kepala dan dirujuk di rumah sakit Bahteramas.
Korban kritis tersebut diketahui bernama La Ode Yusuf Badawi, mahasiswa Fakultas Teknik UHO. Yusuf terkenan hantaman aparat.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart mengakui terdapat satu orang mahasiswa yang tewas. Tapi, yang tewas adalah mahasiswa Fakultas Teknik UHO.
“Ada mahasiswa yang terluka. kemudian mahasiswa tersebut dibawa ke RS Korem untuk perawatan. Kenapa? Karena itu terdekat dari kantor DPRD provinsi,” kata dia.
Ia melanjutkan, saat berada di RS Korem dan akan dilakukan tindakan medis, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia.
“Ada bekas luka di dada sebelah kanan. Tapi kami belum bisa pastikan karena apa,” kata dia.
Korban kekinian dibawa ke RS Abunawas Kota Kendari untuk diautopsi tim dokter guna memastikan penyebab kematiannya.
“Jenazah diautopsi tiga tim dokter, yakni dari RS Kendari, RS Korem, dan RS Bhayangkara,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement