Advertisement
Misbakhun Ajak Warga Aktif Lawan Kampanye Negatif Sawit

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengajak para warganet Indonesia untuk terus aktif melawan kampanye negatif dari pihak tertentu dan asing terhadap kelapa sawit yang telah terbukti menjadi penyumbang devisa negara dari sektor non-migas.
"Media sosial telah menjadi media penyebaran berita negatif tentang sawit dan membuat citra buruk tentang Indonesia. Karena itu, harus ada upaya kampanye positif yang intensif tentang sawit, di media sosial," kata Mukhammad Misbakhun, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Advertisement
Menurut Misbakhun, Pemerintah dan para pihak terkait, penting untuk menjelaskan fakta-fakta baik mengenai komoditas dan industri sawit kepada masyarakat.
Politisi Partai Golkar yang menjadi salah satu pengusul Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkelapasawitan ini menyatakan, menyambut baik langkah Kementerian Kominfo yang meluncurkan kampanye sawit baik untuk masyarakat.
BACA JUGA
"Sejatinya pertarungan kampanye sawit baik, melalui medsos harus terus dilakukan sehingga opini negatif bisa dilawan. Apalagi, Indonesia adalah salah satu kekuatan pengguna medsos di dunia," katanya.
Mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan itu menegaskan, kampanye negatif tentang sawit harus dilawan, karena ada pihak-pihak yang melakukan perang dagang terhadap sektor kelapa sawit di tanah air.
Menurut Misbakhun, salah satu bentuk kampanye negatif tentang sawit yang selama ini digaungkan adalah industri sawit telah menyebabkan deforestasi, kebakaran hutan, membunuh orang utan, dan merusak lahan gambut. "Kampanye negatif ini, berdampak turunnya harga tandan buah segar serta berdampak pada kehidupan petani," katanya.
Misbakhun menjelaskan, informasi negatif tentang sawit tidak hanya beredar di Indonesia, juga di mancanegara, sehingga memberikan dampak produk sawit Indonesia menghadapi resistensi di luar negeri.
Menurut dia, ada negara-negara yang ingin ekonomi Indonesia tidak kuat sehingga tetap berutang dan tergantung pada negara-negara tersebut. "Sawit adalah satu-satunya komoditas ekspor yang dikenai bea ekspor," katanya.
Misbakhun menambahkan, Indonesia saat ini merupakan negara penghasil sekaligus konsumen terbesar minyak sawit.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Jateng Siap Pertahankan Level Atas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
- Hasil Pertemuan Surya Paloh dengan Menhan Sjafrie, Dapat Vitamin
- 6 Cara Menghilangkan Sakit Gigi Berlubang tanpa Obat Kimia
- KPID DIY Tekankan Media Harus Bertransformasi di Era Digital
- KLH: Ada Kelalaian Pabrik Penyebab Cemaran Radioaktif C-137 di Cikande
- PKL Dual System SMK SMTI Sinkronkan Lulusan dan Industri
- Dua Kasus Kebakaran Melanda Boyolali Hari Ini
Advertisement
Advertisement