Advertisement
BMKG Deteksi 1.200 Titik Panas di Sumatra
Kebakaran hutan di Lanteng I diduga akibat dari puntung rokok yang dibuang sembarangan pada Senin malam (15/10/2018). - Harian Jogja/Fita Ayu Fidiyawati
Advertisement
Harianjogja.com, PEKANBARU--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan ada sebanyak 1.211 titik panas mengepung wilayah Sumatera yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tersebar di wilayah Sumatera, Rabu (11/9/2019) pagi.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, pada pukul 06.00 WIB satelit Terra Aqua mendeteksi daerah paling banyak titik panas adalah Provinsi Jambi dengan 496 titik, Sumatera Selatan 305 titik, dan Provinsi Riau ada 258 titik panas.
Advertisement
Selain itu, Provinsi Bangka Belitung juga terdeteksi 77 titik panas, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau masing-masing ada 11 titik, Sumatera Utara 10 titik, dan Bengkulu ada satu titik panas.
Khusus di Riau, 258 titik panas paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yakni mencapai 143 titik. Kemudian di Kabupaten Pelalawan ada 47 titik, Indragiri Hulu (Inhu) 25 titik, Rokan Hilir (Rohil) 23 titik, Bengkalis sembilan titik, Kuantan Singingi tiga titik, Rokan Hulu dua titik, dan Kota Dumai ada satu titik.
BACA JUGA
Asap Karhutla hingga kini masih menyelimuti Kota Pekanbaru dan mengakibatkan kualitas udara menurun ke status tidak sehat.
Wakil Gubernur Riau Edy Nasution mengatakan seluruh upaya pemadaman sudah dilakukan oleh tim gabungan di Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau, namun kondisi cuaca yang panas menyebabkan pemadaman kebakaran terutama di lahan gambut menjadi relatof sulit.
“Seluruh upaya sudah dilakukan, ada lebih 5.000 personel Satgas Karhutla di lapangan,” kata Edy Nasution usai salat Istisqa untuk meminta hujan di lapangan kantor Gubernur Riau di Pekanbaru.
Karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membakar lahan dan turut berdoa sesuai agama masing-masing agar segera turun hujan.
Shalat Istisqa berjamaah di lapangan kantor Gubernur Riau diikuti ribuan orang mulai dari pegawai pemerintahan, Polri, TNI dan tokoh masyarakat serta ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jamaah Shalat Istisqa mayoritas mengenakan masker karena asap pekat dan baunya menyengat. Meski begitu, para jamaah telihat khusyuk mengikuti shalat tersebut.
“Seluruh upaya sudah dilakukan, tinggal kita berdoa kepada Allah supaya bisa turun hujan,” ujarnya.
Sementara itu, seluruh sekolah di Kota Pekanbaru diliburkan karena kondisi udara tidak sehat tercemar asap Karhutla. Sekolah-sekolah terlihat sepi karena aktivitas belajar mengajar dihentikan sampai kualitas udara membaik.
“Ini hari kedua sekolah diliburkan, biasanya ramai karena ada 250 lebih siswa di sini,” kata penjaga sekolah SD Muhammadiyah 1, Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Syarat Mutlak Bangun Gedung KDMP Gunungkidul: Lahan Clear and Clean
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- Bonus Medali Emas Indonesia di SEA Games 2025 Disorot Vietnam
- Viral! Perusahaan China Hadiahkan 18 Apartemen Gratis untuk Karyawan
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
- Harian Jogja Rayakan Hari Ibu 2025 dengan Senam hingga UMKM
- Penembakan Massal di Afrika Selatan, 10 Orang Tewas
- Cegah Banjir, BPBD Gunungkidul Pasang EWS di Kali Oya
Advertisement
Advertisement



