Advertisement
Kabut Asap di Pontianak Semakin Pekat, Warga Keluhkan Susah Bernapas dan Udara Terasa Pahit
Ilustrasi - ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Advertisement
Harianjogja.com, PONTIANAK - Kota Pontianak semakin diliputi asap sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang meliputi Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, semakin pekat pada Selasa (10/9/2019) pagi.
"Semakin berkabut, terutama pagi-pagi saat mengantar anak ke sekolah, sehingga mau bernapas saja susah, udara terasa pahit meskipun sudah menggunakan masker," kata Vina, warga Kecamatan Pontianak Utara.
Advertisement
"Orang tua saja terasa sulit untuk bernapas, apalagi anak-anak. Kami khawatir kabut asap ini membuat anak-anak menjadi sakit," kata Vina.
Warga berharap pemerintah kota segera mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengatasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan serta dampaknya.
"Seperti mengatur jam masuk sekolah agar masuk siang atau lainnya, karena kabut asap tebal biasanya di pagi hari, sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, kemudian di atas jam itu sudah agak lumayan, tidak berkabut," kata Rangga, warga Pontianak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio-Pontianak menyatakan bahwa hasil pemantauan 8 September pagi hingga 9 September pagi menunjukkan 572 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat.
Menurut BMKG, titik panas tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat kecuali Kota Pontianak. Namun Kota Pontianak ikut merasakan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di daerah tetangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunungkidul Bagikan 2.025 Porsi Bakmi dalam Gebyar WBTB 2025
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Jalur KA Aceh Ditutup Total Akibat Banjir Sumatera
- Izin Tiga Perusahaan Dicabut, Diduga Penyebab Banjir Sumatera
- Prabowo Setujui 100 Beasiswa LPDP untuk Atlet Pelajar
- BMKG: Sumut Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
- Dua Pelajar Boyolali Tewas Tenggelam di Kedung Sungai Suden
- Jembatan Darurat Sriharjo Hanya untuk Motor dan Pejalan Kaki
- Peneliti Jepang Pastikan Transplantasi iPS Tetap Aman
Advertisement
Advertisement



