Advertisement
10 Nama Capim KPK Terpilih, Polemik Harus Diakhiri
Gedung KPK. - Antarafoto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Polemik soal proses seleksi dan kriteria harus segera diakhiri karena Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) telah melaksanakan tugasnya secara tepat dan terukur dengan memilih 10 nama Capim KPK terbaik.
"Dengan telah dipilihnya 10 nama Capim KPK dan akan diserahkan ke Presiden pada hari ini untuk disampaikan ke DPR RI, maka tugas Pansel Capim KPK sudah selesai," kata Mantan Komisioner Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Petrus Selestinus, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Advertisement
Menurut Petrus, Pansel Capim KPK periode 2019-2023 sudah melesaikan tugasnya melakukan seleksi Capim KPK dalam semua tahapan secara terukur dan tepat waktu.
"Fokus publik berikutnya adalah mengawasi pelaksanaan fit and proper test yang akan dilakukan DPR RI untuk memilih dan menetapkan lima dari 10 nama Capim KPK. Lima nama pilihan DPR RI itu akan diserahkan lagi ke Presiden untuk dilantik menjadi pimpinan KPK," katanya.
BACA JUGA
Advokat PERADI ini menegaskan, tugas pimpinan KPK ke depan akan jauh lebih berat, karena ada beban tambahan yaitu membersihkan warna KPK yang disebut-sebut ada "Polisi Taliban" dan ada "Polisi India". "Itu artinya soliditas di internal KPK terbelah dua di mana ada polisi yang memiliki loyalitas ganda," katanya.
Mencermati kondisi ini, kata dia, Pansel Capim KPK telah bekerja dengan penuh tanggung jawab, telah menghasilkan 10 nama Capim KPK, meskipun diwarnai kritik dan aksi demo. "Nama-nama 10 Capim KPK terbaik itu, akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada hari Senin ini," katanya.
Petrus menilai, tangung jawab Pansel Capim KPK kali ini, tidak hanya untuk melahirkan kualitas kepemimpinan KPK ke depan dalam mencegah dan memberantas korupsi, juga harus mampu menjaga soliditas di antara Pimpinan dan ASN di KPK, mengelola struktur dan personalia ASN di internal KPK terutama membersihkan apa yang disebut ada "Polisi Taliban" dan "Polisi India".
"Jika saja dua warna Polisi di KPK ini tetap ada maka KPK akan terus tersandera oleh kepentingan-kepentingan lain di luar pemberantasan korupsi yang berkepanjangan," katanya.
Petrus menegaskan, KPK saat ini membutuh figur pimpinan yang sangat paham tentang seluk beluk dan dinamika yang berkembang secara tidak sehat di internal KPK.
"Pansel Capim KPK memahami kondisi itu, sehingga pimpinan KPK mendatang, seperti apa yang dibutuhkan. Pansel memahami dan telah memilih 10 nama Capim KPK dengan karakter kepemimpinan yang sesuai pada kondisi riil KPK saat ini," katanya.
Petrus menilai, Pansel Capim KPK tetap bekerja "on the track" hingga terpilih 10 nama terbaik, meskipun diwarnai berbagai kritikan, fitnah, dan bahkan nyaris diintervensi oleh kekuatan yang mengatasnamakan publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Masyarakat Waspada, Sungai di Bantul Rawan Laka Air Saat Musim Hujan
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 3 Kereta Api Relasi Semarang-Jakarta Dibatalkan Imbas KA Anjlok
- Jelang Relokasi Pedagang, Dishub Jelaskan Alur Parkir Pasar Godean
- Wamensos Minta Pembangunan Sekolah Rakyat di Magelang Dipercepat
- Raymond-Nikolaus Raih Gelar Ganda di Indonesia Master II 2025
- El Clasico Real Madrid vs Barcelona: Blaugrana Bocorkan Strategi
- Alex Marquez Juarai MotoGP Malaysia 2025
- Persib vs Persis Solo: Marc Klok Target 3 Poin
Advertisement
Advertisement



