Advertisement
Gubernur Papua: Jalan Trans Papua Bukan untuk Orang Papua

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gubernur Papua, Lukas Enembe menegaskan orang Papus membutuhkan kehidupan, bukan pembangunan.
Ia mengklaim rakyatnya tidak pernah menggunakan Jalan Trans Papua yang dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebab, orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan.
Advertisement
Pernyataan itu dilontarkan Lukas dalam acara Mata Najwa Trans 7 dengan tema 'Nyala Papua' yang ditayangkan Rabu (21/8/2019).
Najwa Shihab pun bertanya terkait pendekatan infrastruktur yang dilakukan pemerintah terhadap Papua kepada Lukas Enembe.
"Soal pendekatan infrastruktur, contohnya, itu belum menjawab persoalan?" ujar Najwa Shihab.
Lukas Enembe mengatakan jalan Trans Papua itu bukan untuk orang Papua. Mereka pun tidak pernah melewati jalan yang dibangun.
Sebab, imbuh Lukas Enembe, orang Papua tidak memiliki apa-apa. Mereka membutuhkan kehidupan, bukan pembangunan.
"Itu bukan untuk orang Papua. Orang Papua tidak pernah lewat jalan yang dibangun. Mereka tidak punya apa-apa. Mereka butuh kehidupan," kata Lukas Enembe.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Federasi Kontras, Andy Irfan Junaedi, mempertanyakan peruntukan proyek infrastruktur pemerintah di Papua, seperti Jalan Trans Papua yang digagas Jokowi.
"Coba ditanya itu ke teman-teman Papua, apakah mereka membutuhkan jalan Trans Papua? Siapa yang butuh orang Indonesia atau orang Papua kah?" ujar Andy Irfan Junaedi.
Andy tidak menampik bahwa pembangunan itu memang perlu. Tapi, imbuhnya, bagaimana implementasi dari rencana pembangunan tersebut mengedepankan kemanusiaan.
"Jakarta (pemerintah pusat) belum melihat dengan pendekatan itu. Papua memiliki lingkar kekerasan yang panjang. Papua punya cerita yang berbeda dibanding provinsi lain. Kalau melihat Papua dengan provinsi lain, kita akan terjebak dengan cerita yang sama," ujar Andy Irfan,
Pun Andy Irfan mengatakan bahwa human development index (HDI) terkait hasil pembangunan menunjukkan HDI orang asli Papua rendah.
Hasil ini berbanding terbalik dengan HDI orang non-Papua. Kata Andy Irfan, HDI mereka yang datang ke Papua justruk melonjak.
"Artinya siapa yang bisa menikmati triliunan rupiah dari dana otonomi khusus? Bukan orang Papua. Itu fakta," ujar Andy Irfan.
Lukas Enembe pun berkomentar menyambut pernyataan Andy Irfan. "Orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

PPPK Paruh Waktu Pertanyakan Syarat Pendidikan Berubah-ubah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
Advertisement
Advertisement